Kamis, 02 Mei 2019

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAHAN TENAGA KENDARAAN RINGAN ( SISTEM KOMPLING )

BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah untuk membentuk keahlian dan  mental siswa agar pada saat lulus dari SMK siap terjun dalam dunia kerja.

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 4 (empat) bulan. Untuk program keahlian teknik kendaraan ringan  khususnya, pihak sekolah telah bekerjasama dengan Bengkel Supri Motor sebagai salah satu tempat dilaksankannya Praktek Kerja Lapangan (PKL). Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, sekaligus sebagai syarat untuk mengikuti UN (Ujian Nasional).

Kegiatan penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan etos kerja siswa yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin dan kerajinan dalam bekerja.
1.2    Tujuan  Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1.      Meningkatkan mutu dan pendidikan kejuruan melalui peran dunia kerja
2.      Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
3.      Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan,keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja
4.      Memberi pengetahuan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian proses pendidikan
5.      Memperoleh kesetaraan dan kesepadanan antara sekolah dan dunia kerja


1.3    Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1.      Manfaat Prakerin Bagi  Siswa
a.       Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.
b.      Mengetahui arti penting disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas.
c.       Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.
d.      Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh di sekolah.
e.       Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan yang dibutuhkan di dunia kerja.
2.      Manfaat prakerin bagi sekolah 
a.       Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian proffesional lebih mudah dicapai
b.      Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja
3.      Manfaat prakerin bagi Industri
a.       Dapat memilih peserta Prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan waktu yang dianggap menguntungkan
b.      Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi/ industri
c.       Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan pengembangan bangsa pada umumnya.


BAB II
PROFIL PERUSAHAANmemfokuskan pelayanan jasa untuk memperbaiki mobil seperti ganti Oli, Ganti kanvas rem, ganti prodo kopling dan l

2.2    Kedudukan dan letak Bengkel Supri Motor
Lokasi Bengkel Supri Motor ber alamat di Jl. Abdul Hamid Bangun Rejo Kabupaten Lampung Selatan, Lampung


 







Bengkel Supriyanto Motor 


Visi dan Misi
a.       Visi
Terciptanaya pelayanan yang baik
b.      Misi 
-          Memperluas dunia perbengkelan
-          Kualitas pelayang yang baik

2.3    Struktur Organisasi
 
















BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

3.1    Landasan Teori
3.1.1        Pengertian Sistem Kopling
Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin, diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin.

3.1.2   Fungsi Sistem Kopling
1.    Untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisi
2.    Untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,r)
3.    Untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling tidak pada posisi netral.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
1.    Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2.    Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.
3.    Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4.    Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

3.1.3   Jenis – jenis Sistem Kopling
Menurut konstruksi dan cara kerjanya ,kopling pada automobile dapat di bedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1.      Koplling Gesek (Fraction Clutch)
a.       Kopling Gesek Plat Tunggal (Single Plate Clutch)
http://www.rover-classics.co.uk/images/reference/thumbnailv8/engine/gallery/images/Flywheel%20&%20Clutch%20Assembly_jpg.jpg
Gambar  1. Clutch Assembly
Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut.
b.      Driven plate
(Juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc /piringan gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya di keling.
http://xlusi.com/wp-content/uploads/2010/12/kopling11.png
Gambar 2. Plat kopling tunggal.
c.       Pressure plate (plat penekan) dan  rumahnya,
Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya sebagai matahari. Kontruksinya seperti terlihat pada berikut ini.
http://xlusi.com/wp-content/uploads/2011/06/image10.png
Gambar 3. Clutch Asembly Dengan Pegas Diafragma
http://xlusi.com/wp-content/uploads/2010/11/berpegas-coil.png
Gambar 4. Pegas diafragma/matahari dan pegas coil.

d.      Clutch Release Atau Throwout Bearing
Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujung pegas. Bantalan tekan ini ada tiga macam.
http://fuadmje.files.wordpress.com/2012/02/kopling-kabel.jpg
Gambar 5. Macam-Macam Bantalan Tekan Kopling
e.       Throwout Lever/Clutch Fork/Plate Lever
Berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling. Konstruksi di atas berarti plat tekan bersama rumahnya dipasang menggunakan baut pada fly wheel. Sementara plat kopling dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan, dan bagian tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan sistem sliding. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat tunggal yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtMUgqA3uLJys9Mws5QgZWsa4poyPWn22_epX3z01YKFw8gEESLvDLN98C44xE8QBhMfD25at99A9GFi0CZEnQ8bDWH4_n0Fx-Iv8nprpBFU1A20BGJolfzoOs1_CnbXFlMcCiGdg7DGU/s1600/bagian-bagian-kopling.jpg
Gambar 6 .Prinsip Kerja Kopling Plat Tunggal

2.      Kopling Gesek Plat Ganda
Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya Tercelup di dalam oli mesin.
Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.
Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan yang ditekan oleh 4 sampai 6 buah pegas kopling.terdapat 4 buah plat gesek dan 4 buah plat kopling yang dijepit oleh plat tekan. Plat kopling dipasang pada rumah yang disambungkan dengan roda gigi yang berhubungan dengan transmissi. Sementara plat gesek dipasang pada dudukan plat gesek yang disambungkan dengan roda gigi    primer yang berhubungan dengan poros engkol.
Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke plat kopling, dan Keroda gigi yang berhubungan dengan transmisi.
3.      Kopling Fluida
Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih. Penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi  batas kemampuan.
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
3.1.4   Komponen Utama Kopling
1.      Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2.      Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).
3.      Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
4.      Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

3.1.5   Cara Kerja Kopling
Prinsip dan Sistem Kerja Kopling Mekanis (Manual Clutch)- Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling, dimana pembebasan dilakukan dengan cara menarik handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk as) (misalnya: Honda S90Z, Vespa, Bajaj dan lain-lain) dan ada yang berkedudukan pada as primer (input/main shaft) (misalnya: Honda CB 100 dan CB 125, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki).
Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu a) mekanisme handel terdiri atas: handel, tali kopling (kabel kopling), tuas (batang) dan pen pendorong. b) mekanisme kopling terdiri atas (gambar 7.2): gigi primer kopling (driven gear), rumah (clutch housing), plat gesek (friction plate) plat kopling (plain plate), per (coil spring), pengikat (baut), kopling tengah (centre clutch), plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep penjamin dan batang penekan/pembebas (release rod).
Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main shaft) yaitu poros yang menggerakkan semua roda gigi transmisi . Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Pada bagian luar rumah kopling terdapat roda gigi (diven gear) yang berhubungan dengan roda gigi pada poros engkol sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar.
Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utama dipasang hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling deng hub kopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain plate) dan pelat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadap hub kopling, tetapi tidak bebas terhadap rumah kopling. Sedangkan pelat tekan dapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVJplUhlmO0QPWgJTBp5q-AIS6VaVOHjnORXzS7VIySVqm72qH6U5f5Z3qkEwElxS3GuWdn-ZMh6VyBHpuoztxnbKebSyuEhI8sNfsmXZ5CqVKbBBskRflWQ1h7Lu0Is2Ql2wpKArB4Ag/s400/Konstruksi+kopling+plat+banyak+dengan+penggerak+tipe+coil+spring+%28pegas+keong%29.png
Gambar 7 Konstruksi kopling plat banyak dengan penggerak                                        tipe coil spring (pegas keong)
Cara kerja kopling mekanis adalah sebagai berikut:
Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik)maka pelat tekan dan pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.
Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (pushrod) atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.
Ilustrasi aliran tenaga (putaran) dari mesin ke transmisi adalah seperti terlihat pada gambar 7.3, 7.4 dan 7.5 berikut ini. Gambar 7.3 mengilustrasikan saat handel kopling ditekan sehingga kopling saat ini tidak meneruskan putaran dari mesin ke transmisi. Pada gambar 7.4 mengilustrasikan saat handel kopling mulai dilepas sehingga saat ini plat–plat pada kopling mulai berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga putaran dari mesin (chranshaft) mulai diteruskan ke transmisi. Sedangkan pada gambar 7.5 mengilustrasikan saat handel kopling dilepas penuh sehingga putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi karena antara plat kopling dan plat gesek pada kopling sudah saling berhubungan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMW5Lh6aMQ-v3-JV7065g6x6s2GtmfLA-l_3Dvaj7xuOim3wACJ91p6P6C8aYQasZuq2emk_R09WWGtAxiQTYfxWEHfvHqoy5IMeK4Y7Rhn85xt-2GmfGIUR9j1YkJ4wyDE53mpfDqDGg/s400/Putaran+mesin+tidak+diteruskan+ke+transmisi+saat+handel+kopling+ditekan.png
Gambar 8. Putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi saat
                  handel kopling ditekan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfOPdWLSZG30n4htmkJjlMIj1vS6JUQ01qLArMF-AB-2X-AymAo-l0jJMNl5t8iQHU3vxKBY1lzwRtXjNjbPJqwwuF4W1pC4tUjH9_l0mI5VWZCTy_51LaB-9NbUCq9A7DEXaMg_mpPmM/s400/Putaran+mesin+mulai+diteruskan+ke+Transmisi+saat+handel+kopling+mulai+dilepas.png
Gambar 9 Putaran mesin mulai diteruskan ke Transmisi saat
                 handel kopling mulai dilepas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5biCnfsGcppAMH6wsJDyPKKM6XfSi4tQvgn2FE286tj0dTDn8N45G8hWXpeZU65diC-qSozfHSoS8XPnMvwlJxquGibF-0Ldh_ox4bbdxmkaAz9IHFAdlBsDih9sBaUNy8QeDbbGNtKw/s320/Putaran+mesin+diteruskan+dengan+sempurna+ke+transmisi+saat+handel+kopling+dilepas.png
Gambar 10 Putaran mesin diteruskan dengan sempurna ke
                   transmisi saat handel kopling dilepas
Pada tipe kopling mekanik terdapat dua cara untuk membebaskan kopling (putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi), yaitu secara manual dan hidrolik. Metode pembebasan kopling secara manual adalah dengan menggunakan kabel kopling yang ditarik oleh handel kopling.
Terdapat tiga tipe untuk pembebasan kopling secara manual, yaitu:
1.      Tipe dengan mendorong dari arah luar (outer push type) Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan ditekan ke dalam dari arah sebelah luar. Dengan tertekannya plat penekan tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXpHeejpd5Ah7zkYtWsdhGfe-etlEztBvVuQdyfm4U48BVOLerbLkYIODlDjzRPzZg7cZQpGzCndIc17X_324xqKlz4UcjrRwydE1DnA7HRxHdefXp52HKTSU_VhE-zVayZdGPpYbu4MY/s400/Pembebas+kopling+dengan+outer+push+type.png
Gambar 11 Pembebas kopling dengan outer push type

2.      Tipe dengan mendorong ke arah dalam (inner push type) Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan ditekan ke luar dari arah sebelah dalam. Dengan tertekannya plat penekan tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVhNBtCC5g4biFeVp8BHN7UrjAY7U9EjeSOygtJvL9Uj2QL7qMobLw4O7E32FAbuUqBBn_2KZCCRZOAns06aeR59UhAkltVoRR68gp-FC7PvSb2WoaaPhwouOfEyRI8ZrKlL6GYoNKsbg/s400/Pembebas+kopling+dengan+inner+push+type.png
Gambar 12 Pembebas kopling dengan inner push type


3.      Tipe rack and pinion Pada tipe ini, dimungkinkan kopling dapat dihubungkan dan dilepas secara langsung. Konstruksinya sederhana namun mempunyai daya tahan yang tinggi sehingga cocok untuk sepeda motor bermesin putaran tinggi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmEfBaaO_lq9OhDa0JanrXkzmwVOywOem2iAoKB07MCaEF-ehwCOxgSr8kl9zvCW9D1hAGrfN2ogslF1mGory9p6TfTZcDYEONK-SIwbupy7aLwZLbZhyphenhyphenGhMwg3W2LKgnv9W6O58j7XWE/s320/Pembebas+kopling+dengan+rack+and+pinion+type.png
Gambar 13 Pembebas kopling dengan rack and pinion type
Sedangkan metode pembebasan kopling tipe mekanik dengan menggunakan sistem hidrolik adalah dengan mengganti fungsi kabel kopling oleh cairan hidrolik. Cara kerjanya hampir sama dengan sistem rem yang menggunakan cairan/fluida hidrolik. Jika handel kopling/tangkai kopling ditarik, batang pendorong (pushrod) pada master cylinder mendorong cairan hidrolik yang berada pada slang. Kemudian cairan hidrolik tersebut menekan piston yang terdapat pada silinder pembebas (release cylinder).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBKwOC_PbmDOj8H_bfYvKeeffnqUzKaeT5L6ZsSSvq4olTAMNeebRpeRBY-iKL0YNulxaa8WX23zBI9Y4AqqHaI8N77DlCuQJ45EZZnq6yeW0BWdLN4-x5qtcThcllWlhZo6D388dOQp0/s400/Pembebas+kopling+dengan+sistem+hidrolik.png
Gambar 14 Pembebas kopling dengan sistem hidrolik
Akibatnya piston bergerak keluar dan mendorong pushrod yang terdapat pada bagian dalam poros utama transmisi. Pergerakan pushrod pada poros utama transmisi tersebut akan menyebabkan plat penekan pada kopling tertekan sehingga kopling akan terbebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.
Metode pembebasan kopling tipe mekanik dengan menggunakan sistem hidrolik mempunyai keuntungan, antara lain; lembut dan ringan dalam membebaskan dan menghubungkan pergerakan kopling, bebas penyetelan dan perawatan terkecuali pemeriksaan berkala/rutin pada system hidrolik seperti ketinggian cairan hidrolik, dan penggantian cairan dan perapat (seal) hidrolik. Dengan pergerakan yang ringan tersebut, maka tipe ini bisa menggunakan pegas kopling (clutch spring) yang lebih kuat dibanding kopling tipe mekanik yang menggunakan kabel kopling. Pegas kopling yang lebih kuat akan menyebabkan daya tekan/cengkram plat penekan menjadi lebih kuat juga saat kopling tersebut terhubung, sehingga proses penyambungan putaran mesin ke transmisi akan lebih baik.

3.2    Maksud dan Tujuan Prakerin
Adapun maksud dan Tujuan Prakerin antara lain :
1.      Memantapkan, meningkatkan dan memperluas keterampilan yang di miliki oleh siswa dalam dunia kerja.
2.      Mengembangkan dan memantapkan sikap professional yang di perlukan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang masing – masing.
3.      Sebagai sarana komunikasi antara siswa/i SMK dengan instansi atau kantor tempat pelaksanaan kerja praktek
4.      Memberikan kesempatan kepada siswa/i SMK untuk beradaptasi dengan suasana atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja mandiri terutama yang berkenan dengan di siplin kerja.
5.      Memberikan masukan dan umpan balik guna perbaikan dan pengembangan pendidikan.
Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa praktek kerja industri yang di laksanakan pada instansi – instansi pemerintah atau swasta yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu meningkat dan memperluas pengetahuan bagi siswa terhadap jenis-jenis lingkungan kerja.


BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.

Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Pembimbing di Bengkel Supriyanto Motor  yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan bersedia mendampingi penulis selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung.

4.2    Saran
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama, semoga para siswa mendapatkan banyak pelajaran dan memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan para guru pembimbing dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL)






























SURAT LAMARAN KERJA BIDAN

  Bandar Lampung, …………….. Hal : Lamaran Pekerjaan   Kepada Yth. …………….. di- Tempat Dengan hormat,         Sehubungan d...