Rabu, 20 Maret 2019

MAKALAH ASUHAN KEBIDNAAN PADA NEONATUS BAYI DAN BALITA ASUHAN PRIMER PADA BAYI 6 MINGGU PERTAMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak “Asuhan Primer Pada Bayi 6 Minggu Pertama” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra-Sekolah. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
Beserta teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Semoga makalah ini bermanfaat dalam pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu bagi pembacanya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Bandar Lampung,  Maret 2019


Penulis  


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
      Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih berada pada kisaran 20 per 1.000 kelahiran hidup
Menyadari kondisi tersebut, Departemen Kesehatan pada tahun 2000 telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini difokuskan pada kegiatan yang dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk menjamin pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah yang dikenal dengan sebutan “Making Pregnancy Safer (MPS)” melalui tiga pesan kunci. Demikian penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi pada pembukaan Seminar Pendekatan dan Praktik Terbaik Kesehatan Maternal dan Neonatal di Jakarta tanggal 10 Mei 2004.
       Perkembangan bayi sangat cepat, tapi tetap saja pada usia 6 minggu pertama memorinya masih virtual atau belum nyata. Di saat terjaga, ia belum bisa menangkap secara jelas apa-apa saja yang dialaminya. Situasi ini kurang lebih sama dengan seseorang yang mengalami kejadian misterius, dimana dia masih merasa asing dengan keadaan sekelilingnya, atau antara ada dan tiada. Sebagai contoh, walaupun ibu adalah sosok yang sangat akrab baginya, tapi dia tidak akan merasa kehilangan saat ibu meninggalkannya di kamar. Begitu juga kalau misalnya terjadi gangguan, seperti benda jatuh di dekatnya, sampai usia 6 minggu, bayi akan dengan cepat melupakannya.
      Untuk meningkatkan memorinya, pancinglah ia untuk berkonsentrasi. Ketika ibu/ayah sedang bersama bayi carilah suasana yang tenang, dimana tidak banyak gangguan suara, sehingga Anda berdua bisa nyaman bercakap-cakap. Jarak idealnya kurang lebih 25 cm, dengan begitu bayi dapat “mengawasi” dan kemudian mengingat wajah orang yang mengajaknya bicara.

B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembuatan Makalah ini antara lain :
1.      Apa asuhan primer pada bayi 6 minggu pertama ?
2.      Apa saja kebutuhan bayi 6 minggu pertama ?
3.      Apa saja peranan bidan pada bayi sehat ?

C.      Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1.      Mengetahui asuhan primer  pada bayi 6 minggu pertama
2.      Mengetahui kebutuhan bayi 6 minggu pertama
3.      Mengetahui peranan bidan pada bayi sehat


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Peran bidan pada bayi sehat
Beberapa prinsip pedekatan asuhan terhadap anak (termasuk didalamnya bayi dan balita) yang dipegang oleh bidan yaitu:
1.      Anak bukanlah miniatur orang dewasa tetapi merupakan sosok individu yang unik yang mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhannya.
2.      Berdasarkan kepada pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga permasalahan asuhan terhadap klien sesuai dengan tahap perkembangan anak.
3.      Asuhan kesehatan yang diberikan menggunakan pendekatan sistem.
4.      Selain memenuhi keutuhan fisik, juga harus memperhatikan keutuhan psikologis dan sosial.

B.       Mengidentifikasi peranan bidan pada bayi sehat
Bidan berperan dalam dalam asuhan terhadap bayi dan balita terutama dalam hal:
1.      Melakukan pengkajian/pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak, meliputi:
a.       Pemeriksaan fisik
b.      Pengukuran fisiologis (tanda-tanda vital)
c.       Penampilan umum
d.      Perkembangan psikologis
e.       Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
2.      Penyuluhan kesehatan kepada keluarga:
a.       Pemberian makanan bergizi pada bayi dan balita: pemberian makanan bayi, cara pemberian ASI pada bayi, pola pemberian makanan bayi usia 0-2 tahun, cara menyusui bayi yang baik, cara mengetahui apabila bayi telah kenyang dan cukup mendapat air susu ibu, hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI, saat penggantian ASI dengan susu buatan, perlunya bayi mendapat makanan tambahan setelah berumur 6 bulan, makanan tambahan bayi sebagai pendamping ASI, menghentikan pemberian ASI, mengatur makanan anak usia 1-5 tahun.
b.      Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita, imunisasi, pencegahan kecelakaan, kesehatan gigi, peningkatan kesehatan pola tidur, bermain, peningkatan pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai laki-laki atau perempuan)
Tahap tahap penting perkembangan dalam 6 minggu pertama
Bayi cukup bulan harus mencapai tahap-tahap penting perkembangan tertentu selama 6 minggu pertama kehidupan. Di antara berbagai metode penepisan perkembangan yang tersedia, hanya denver II yang akurat. Suatu revisi dan standardisasiulang dari uji penapisan perkembangan denver, di dasarkan pada lebih banyak pengujian pasa berbagai kelompok etnik dan pada campuran populasi.(materi Denver II di sediakan dari DDM, Inc.,PO BOX 371075, Denver, CO,80237-5075).
      Dalam dua bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir cukup bulan mengalami kemajuan dalam 4 area yang diujikan pada Denver II. Keterampilan personal-sosial harus mencakup perilaku tersenyum spontan dan responsive serta sangat memperhatikan wajah. Beberapa bayi akan memperhatikan tangan mereka sendiri. Gerakan motorik halus antara lain mata mengikuti gerakan sampai garis tengah dan berkembang sampai mata mengikuti gerakan sampai melewati garis tengah. Dalam area bahasa, bayi mengeluarkan suara secara spontan dan berespon terhadap suara bel. Kemampuan motorik kasar antara lain gerakan simetris dan mengangkat kepala, kadang-kadang hingga 45 derajat. Pengetahuan tentang tahap-thap penting perkembangan normal ini harus menyertai nasihat yang di berikan bidan kepeda orang tua baru.
       Denver II adalah bagan kemajuan perkembangan bukan sebuah uji yang berhasil atau gagal dijalani oleh seorang anak. Temuan tentang perbedaan perkembangan yang signifikan perlu diimbangi dengan informasi lain, seperti pola perkembangan sebelumnya dan derajat keterlambatan.

C.      Bounding Attchment
      Pengertian Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan kasih sayang oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Sedangkan Attchment adalah Proses agar tetap terjalin keterikatan batin antara individu, meliputi pencurahan perhatian dan adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab
Jadi dapat disimpulkan Bounding Attchment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dgn post partum.
Tahap- tahap Bounding Attchment
1.      Perkenalan (aquaintance) :
a.       kontak mata
b.      Sentuhan
c.       berbicara,
d.      Mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
2.      Bounding : keterikatan
3.      Attachment : perasaan sayang yg mengikat individu dgn individu lain.
Elemen-elemen Bounding Attachment :
a.       Sentuhan
b.      Kontak mata
c.       Suara
d.      Aroma
e.       Entrainment/ bergerak sesuai pembicaraan orang dewasa
f.       Bioritme
g.      Kontak dini
Keuntungan Fisiologis Kontak dini :
a.    Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
b.    Reflek menghisap dilakukan dini
c.    Pembentukkan kekebalan aktif dimulai
d.   Mempercepat proses ikatan antara orang tua & anak
Prinsip-Prinsip & Upaya Meningkatakan Bonding Attachment
a.    Menit pertama jam pertama
b.    Sentuhan orang tua pertama kali
c.    Adanya ikatan yang baik & sistematis
d.   Terlibat proses persalinan
e.    Persiapan PNC sebelumnya
f.     Adaptasi
g.    Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi menurunkan rasa sakit ibu,serta memberi rasa nyaman.
h.    Fasilitas untuk kontak lebih lama
i.      Penekanan pada hal-hal positif
j.      Perawat maternitas khusus (bidan)
k.    Libatkan anggota keluarga lainnya
l.      Informasi bertahap mengenai bounding
Hambatan Bonding Attachment
a.    Kurangnya support system
b.    Ibu dengan resiko
c.    Bayi dengan resiko
d.   Kehadiran bayi yang tidak diinginkan
Keuntungan Bonding Attachment
a.    Bayi merasa dicintai, diperhatikan, rasa percaya
b.    Bayi merasa aman
c.    Menjadikan ikatan batin yang kuat antara bayi dengan ibu
d.   Dasar untuk mengadakan sosialisasi

D.      Mempraktikkan bounding attachment
Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
a.    Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
b.    Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
c.    Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
d.   Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
e.    Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
f.     Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
g.    Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
h.    Inisiasi menyusui Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
i.      Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
j.      Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.


k.    Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.

E.       Mengidentifikasi Rencana Asuhan Bayi usia 6 minggu pertama
S : Subjektif
a.       Keseluruhan kesehatan bayi
b.      Masalah menyusui
c.       Amati posisi menyusui
d.      Amati refleks hisap
e.       Kebersihan rumah
f.       Suasana hati ibu
g.      Interaksi ibu vs bayi
h.      Pertumbuhan
i.        Peningkatan BB
j.        Demam
k.      Menyusu 2-4 jam sekali

O : Objektif
a.       Sistem pernafasan à mudah tersedak
b.      Kardiovaskuler à sirkulasi perifer lambat à mudah sianosis
c.       Ginjal à intake à air kemih keruh
d.      Suhu à rentan hipotermi àhipotalamus belum matang
e.       Imunologi
IgG à melalui plc
IgA à ASI à u/ pernafasan GI & mata (2bln )
IgM à kadar dewasa 2 tahun

a.         Reproduksi
àpseudo menstruasi
àmenghasilkan sperma saat pubertas
b.         Muskuluskeletal
UUK menutup pada mg ke 6-8
c.         Neurologi
1)      Blm matang
2)      Panca Indera
3)      Penglihatan
4)      Fokus 15-20 cm
5)      2 mg à kenal muka ibu
d.        Penciuman à suka bau ASI & ibu
e.         Pengecapan à kuat terhadap rasa manis
f.          Pendengaran à tenang dgn suara rendah
g.         Sentuhan àsenang dgn kontak kulit

A : asesmen
Bayi Usia 6 Mg Dgn Kondisi Normal/ Komlikasi Tertentu/ Masalah Tertentu

P : planning
a.       Pemilihan tempat tdr (SIDS)
b.      Memandikan bayi
c.       Pakaian bayi
d.      Perawatan TP à puput 1 mg
e.       Perawatan hidung
f.       Perawatan telinga
g.      Perawatan kuku setip 4 hari potong
h.      Membawa bayi keluar
i.        imunisasi



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Asuhan yang diberikan pada bayi 6 minggu pertama harus dilakukan secara benar dan tepat agar bayi merasa nyaman dan tidak terjaid kejadian yang tidak diinginkan. Asuhan yang diberikan antara lain :
1.      Dalam Pemberian ASI
2.      Pengukuran BB
3.      Kontrol Suhu
4.      Perawatan Tali Pusat
5.      Memandikan Bayi
6.      Penyuluhan Sebelum pada Orang Tua
7.      Mempromosikan vaksinasi

B.       Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat pada para pembaca dalam menambah pengetahuan tentang asuhan pada bayi 6 minggu pertama. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritk dan saran diharapkan untuk dapat menyempurnakannya..


DAFTAR PUSTAKA


Tresnawati, frisca. 2012. Asuhan Kebidanan. Jakatra: Prestasi Pustaka

Sudarti, Khoriunisa Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak
  Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SURAT LAMARAN KERJA BIDAN

  Bandar Lampung, …………….. Hal : Lamaran Pekerjaan   Kepada Yth. …………….. di- Tempat Dengan hormat,         Sehubungan d...