KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Neonatus Bayi
Balita dan Anak “Asuhan Primer Pada Bayi 6 Minggu Pertama” tepat pada waktunya.
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak
Pra-Sekolah. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
Beserta
teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Semoga makalah ini
bermanfaat dalam pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu bagi pembacanya.
Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasa, ataupun penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang
akan datang.
Bandar Lampung,
Maret 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, angka kematian bayi
(AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih berada pada
kisaran 20 per 1.000 kelahiran hidup
Menyadari kondisi tersebut, Departemen Kesehatan pada tahun 2000 telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini difokuskan pada kegiatan yang dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk menjamin pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah yang dikenal dengan sebutan “Making Pregnancy Safer (MPS)” melalui tiga pesan kunci. Demikian penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi pada pembukaan Seminar Pendekatan dan Praktik Terbaik Kesehatan Maternal dan Neonatal di Jakarta tanggal 10 Mei 2004.
Menyadari kondisi tersebut, Departemen Kesehatan pada tahun 2000 telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini difokuskan pada kegiatan yang dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk menjamin pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah yang dikenal dengan sebutan “Making Pregnancy Safer (MPS)” melalui tiga pesan kunci. Demikian penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi pada pembukaan Seminar Pendekatan dan Praktik Terbaik Kesehatan Maternal dan Neonatal di Jakarta tanggal 10 Mei 2004.
Perkembangan bayi sangat cepat, tapi
tetap saja pada usia 6 minggu pertama memorinya masih virtual atau belum nyata.
Di saat terjaga, ia belum bisa menangkap secara jelas apa-apa saja yang
dialaminya. Situasi ini kurang lebih sama dengan seseorang yang mengalami
kejadian misterius, dimana dia masih merasa asing dengan keadaan sekelilingnya,
atau antara ada dan tiada. Sebagai contoh, walaupun ibu adalah sosok yang sangat
akrab baginya, tapi dia tidak akan merasa kehilangan saat ibu meninggalkannya
di kamar. Begitu juga kalau misalnya terjadi gangguan, seperti benda jatuh di
dekatnya, sampai usia 6 minggu, bayi akan dengan cepat melupakannya.
Untuk meningkatkan memorinya, pancinglah
ia untuk berkonsentrasi. Ketika ibu/ayah sedang bersama bayi carilah suasana
yang tenang, dimana tidak banyak gangguan suara, sehingga Anda berdua bisa
nyaman bercakap-cakap. Jarak idealnya kurang lebih 25 cm, dengan begitu bayi
dapat “mengawasi” dan kemudian mengingat wajah orang yang mengajaknya bicara.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembuatan Makalah
ini antara lain :
1.
Apa asuhan primer pada bayi 6 minggu
pertama ?
2.
Apa saja kebutuhan bayi 6 minggu pertama
?
3.
Apa saja peranan bidan pada bayi sehat ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah
1.
Mengetahui asuhan primer pada bayi
6 minggu pertama
2.
Mengetahui kebutuhan bayi 6 minggu
pertama
3.
Mengetahui peranan bidan pada bayi sehat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peran bidan pada bayi
sehat
Beberapa prinsip pedekatan asuhan terhadap anak (termasuk didalamnya bayi
dan balita) yang dipegang oleh bidan yaitu:
1.
Anak bukanlah miniatur orang
dewasa tetapi merupakan sosok individu yang unik yang mempunyai kebutuhan
khusus sesuai dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhannya.
2.
Berdasarkan kepada pertumbuhan
dan perkembangan anak sehingga permasalahan asuhan terhadap klien sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
3.
Asuhan kesehatan yang diberikan
menggunakan pendekatan sistem.
4.
Selain memenuhi keutuhan fisik,
juga harus memperhatikan keutuhan psikologis dan sosial.
B.
Mengidentifikasi
peranan bidan pada bayi sehat
Bidan berperan dalam dalam asuhan terhadap bayi dan balita terutama dalam
hal:
1.
Melakukan pengkajian/pemeriksaan
pertumbuhan dan perkembangan anak, meliputi:
a.
Pemeriksaan fisik
b.
Pengukuran fisiologis
(tanda-tanda vital)
c.
Penampilan umum
d.
Perkembangan psikologis
e.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2.
Penyuluhan kesehatan kepada
keluarga:
a.
Pemberian makanan bergizi pada
bayi dan balita: pemberian makanan bayi, cara pemberian ASI pada bayi, pola
pemberian makanan bayi usia 0-2 tahun, cara menyusui bayi yang baik, cara
mengetahui apabila bayi telah kenyang dan cukup mendapat air susu ibu, hal-hal
yang mempengaruhi produksi ASI, saat penggantian ASI dengan susu buatan,
perlunya bayi mendapat makanan tambahan setelah berumur 6 bulan, makanan
tambahan bayi sebagai pendamping ASI, menghentikan pemberian ASI, mengatur
makanan anak usia 1-5 tahun.
b.
Pemeriksaan rutin/berkala
terhadap bayi dan balita, imunisasi, pencegahan kecelakaan, kesehatan gigi,
peningkatan kesehatan pola tidur, bermain, peningkatan pendidikan seksual
dimulai sejak balita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai laki-laki atau
perempuan)
Tahap tahap penting perkembangan
dalam 6 minggu pertama
Bayi cukup bulan harus mencapai
tahap-tahap penting perkembangan tertentu selama 6 minggu pertama kehidupan. Di
antara berbagai metode penepisan perkembangan yang tersedia, hanya denver II
yang akurat. Suatu revisi dan standardisasiulang dari uji penapisan
perkembangan denver, di dasarkan pada lebih banyak pengujian pasa berbagai
kelompok etnik dan pada campuran populasi.(materi Denver II di sediakan dari
DDM, Inc.,PO BOX 371075, Denver, CO,80237-5075).
Dalam dua bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir cukup bulan mengalami
kemajuan dalam 4 area yang diujikan pada Denver II. Keterampilan
personal-sosial harus mencakup perilaku tersenyum spontan dan responsive serta
sangat memperhatikan wajah. Beberapa bayi akan memperhatikan tangan mereka
sendiri. Gerakan motorik halus antara lain mata mengikuti gerakan sampai garis
tengah dan berkembang sampai mata mengikuti gerakan sampai melewati garis
tengah. Dalam area bahasa, bayi mengeluarkan suara secara spontan dan berespon
terhadap suara bel. Kemampuan motorik kasar antara lain gerakan simetris dan
mengangkat kepala, kadang-kadang hingga 45 derajat. Pengetahuan tentang
tahap-thap penting perkembangan normal ini harus menyertai nasihat yang di berikan
bidan kepeda orang tua baru.
Denver II adalah bagan kemajuan perkembangan bukan sebuah uji yang berhasil
atau gagal dijalani oleh seorang anak. Temuan tentang perbedaan perkembangan
yang signifikan perlu diimbangi dengan informasi lain, seperti pola
perkembangan sebelumnya dan derajat keterlambatan.
C.
Bounding Attchment
Pengertian Bounding adalah suatu
langkah untuk mengungkapkan perasaan kasih sayang oleh ibu kepada bayinya
segera setelah lahir. Sedangkan Attchment adalah Proses agar tetap terjalin
keterikatan batin antara individu, meliputi pencurahan perhatian dan adanya
hubungan emosi dan fisik yang akrab
Jadi dapat disimpulkan Bounding Attchment adalah kontak dini secara
langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III
sampai dgn post partum.
Tahap- tahap Bounding Attchment
1.
Perkenalan (aquaintance) :
a.
kontak mata
b.
Sentuhan
c.
berbicara,
d.
Mengeksplorasi segera setelah
mengenal bayinya.
2.
Bounding : keterikatan
3.
Attachment : perasaan sayang yg
mengikat individu dgn individu lain.
Elemen-elemen Bounding Attachment :
a.
Sentuhan
b.
Kontak mata
c.
Suara
d.
Aroma
e.
Entrainment/ bergerak sesuai
pembicaraan orang dewasa
f.
Bioritme
g.
Kontak dini
Keuntungan Fisiologis Kontak dini :
a.
Kadar oksitosin dan prolaktin
meningkat
b.
Reflek menghisap dilakukan dini
c.
Pembentukkan kekebalan aktif
dimulai
d.
Mempercepat proses ikatan antara
orang tua & anak
Prinsip-Prinsip & Upaya Meningkatakan Bonding Attachment
a.
Menit pertama jam pertama
b.
Sentuhan orang tua pertama kali
c.
Adanya ikatan yang baik &
sistematis
d.
Terlibat proses persalinan
e.
Persiapan PNC sebelumnya
f.
Adaptasi
g.
Kontak sedini mungkin sehingga
dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi menurunkan rasa sakit
ibu,serta memberi rasa nyaman.
h.
Fasilitas untuk kontak lebih lama
i.
Penekanan pada hal-hal positif
j.
Perawat maternitas khusus (bidan)
k.
Libatkan anggota keluarga lainnya
l.
Informasi bertahap mengenai
bounding
Hambatan Bonding Attachment
a.
Kurangnya support system
b.
Ibu dengan resiko
c.
Bayi dengan resiko
d.
Kehadiran bayi yang tidak
diinginkan
Keuntungan Bonding Attachment
a.
Bayi merasa dicintai,
diperhatikan, rasa percaya
b.
Bayi merasa aman
c.
Menjadikan ikatan batin yang kuat
antara bayi dengan ibu
d.
Dasar untuk mengadakan
sosialisasi
D.
Mempraktikkan
bounding attachment
Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
a.
Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir,
secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan
ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
b.
Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu
dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan
badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis
bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang
mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan
dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI
ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan
tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi
ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga
karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung
akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
c.
Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa
lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak
waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru
lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
d.
Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting.
orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut
membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat
mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada
suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
e.
Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk
mengenali aroma susu ibunya.
f.
Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak
sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan,
mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat
anak mulai bicara.
g.
Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal
(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang
yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku
yang responsif.
h.
Inisiasi menyusui Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan
merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan
reflek suckling dengan segera.
i.
Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan
memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan
kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya
proses bounding attachment ini.
j.
Tingkat kemampuan, komunikasi dan
ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu
dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki
masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin
mudah pula bounding attachment terwujud.
k.
Dukungan sosial seperti keluarga,
teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga
penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang
terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu
untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.
E.
Mengidentifikasi
Rencana Asuhan Bayi usia 6 minggu pertama
S : Subjektif
a.
Keseluruhan kesehatan bayi
b.
Masalah menyusui
c.
Amati posisi menyusui
d.
Amati refleks hisap
e.
Kebersihan rumah
f.
Suasana hati ibu
g.
Interaksi ibu vs bayi
h.
Pertumbuhan
i.
Peningkatan BB
j.
Demam
k.
Menyusu 2-4 jam sekali
O : Objektif
a.
Sistem pernafasan à mudah tersedak
b.
Kardiovaskuler à sirkulasi perifer lambat à mudah sianosis
c.
Ginjal à intake à air kemih keruh
d.
Suhu à rentan hipotermi àhipotalamus belum matang
e.
Imunologi
IgG à melalui plc
IgA à ASI à u/ pernafasan GI & mata (2bln )
IgM à kadar dewasa 2 tahun
a.
Reproduksi
♀ àpseudo menstruasi
♂ àmenghasilkan sperma saat pubertas
b.
Muskuluskeletal
UUK menutup pada mg ke 6-8
c.
Neurologi
1)
Blm matang
2)
Panca Indera
3)
Penglihatan
4)
Fokus 15-20 cm
5)
2 mg à kenal muka ibu
d.
Penciuman à suka bau ASI & ibu
e.
Pengecapan à kuat terhadap rasa manis
f.
Pendengaran à tenang dgn suara rendah
g.
Sentuhan àsenang dgn kontak kulit
A : asesmen
Bayi Usia 6 Mg Dgn Kondisi Normal/ Komlikasi Tertentu/ Masalah Tertentu
P : planning
a.
Pemilihan tempat tdr (SIDS)
b.
Memandikan bayi
c.
Pakaian bayi
d.
Perawatan TP à puput 1 mg
e.
Perawatan hidung
f.
Perawatan telinga
g.
Perawatan kuku setip 4 hari
potong
h.
Membawa bayi keluar
i.
imunisasi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Asuhan yang diberikan pada bayi 6 minggu pertama harus dilakukan secara
benar dan tepat agar bayi merasa nyaman dan tidak terjaid kejadian yang tidak
diinginkan. Asuhan yang diberikan antara lain :
1.
Dalam Pemberian ASI
2.
Pengukuran BB
3.
Kontrol Suhu
4.
Perawatan Tali Pusat
5.
Memandikan Bayi
6.
Penyuluhan Sebelum pada Orang Tua
7.
Mempromosikan vaksinasi
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat pada para pembaca dalam menambah pengetahuan tentang asuhan pada bayi 6 minggu pertama. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritk dan saran diharapkan untuk dapat menyempurnakannya..
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat pada para pembaca dalam menambah pengetahuan tentang asuhan pada bayi 6 minggu pertama. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritk dan saran diharapkan untuk dapat menyempurnakannya..
DAFTAR PUSTAKA
Tresnawati, frisca. 2012. Asuhan Kebidanan. Jakatra: Prestasi Pustaka
Sudarti, Khoriunisa Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar