KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan pembahasan ”Menghargai Kontribusi Karyawan Melalui
Gaji’’ makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Lampung.
Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami
susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan,
kami mohon maaf yang sebesar- besarnya.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Kompensasi
merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada
karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang
tetap. Kompensasi sangat berpengaruh bagi perusahaan maupun bagi karyawan
perusahaan. Kompensasi/Upah bermanfaat bagi perkembangan karyawan dan bagi
perusahaan keuntungannya para karyawan akan bekerja lebih giat lagi.Besarnya
kompensasi yang diberikan ditentukan oleh 1) Harga / Nilai pekerjaan, 2) Sistem
kompensasi yang diterapkan, dan 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan dipaparkan
tentang masalah – masalah yang timbul dalam Kompensasi. Oleh karena itu,
masalah pada makalah ini adalah :
- Apa yang dimaksud Kompensasi
- Manfaat adanya Kompensasi
- Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Kompensai
- Untuk apa Kompensasi diberikan
1.3
Tujuan Pembuatan Makalah
- Mengetahui pengertian
Kompensasi
- Mengetahui manfaat dengan
adanya Kompensasi
- Mengetahui Faktor yang
mempengaruhi Kompensasi
- Mengetahui tujuan Kompensasi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Teori Kompensasi
Organisasi
memiliki tingkat keleluasaan yang relative tinggi dalam menentukan gaji dan
kompensasi bagi karyawannya.Teori Ada Tiga teori yang menjelaskan pengaruh
kompensasi yaitu :
1.
Teori
Peneguhan , Hukum akibat oleh E.L Thorndike menyatakan bahwa suatu respon yang
diikuti oleh reward akan cenderung diulangi dimasa mendatang.Implikasinuya bagi
menejemen kompensasi adalah kinerja tinggi yang diikuti oleh reward (uang) akan mengakibatkan kinerja tinggi juga
terjadi di masa mendatang . teori ini menekankan pentingnya pengalaman reward
yang benar-bnenar dialami seseorang
2.
Teori
Ekspektasi , Penekanan teori ini adalah padarewardyang diharapkan (dan bukan
yang dialami) . teori ini berfokus pada insentif . menurut teori ini bahwa
motivasi adalah fungsi valensi,instrumentalitas,dan ekspektasi
3.
Teori
keagenan , Penghargaan berupa uang merupakan salah satu cara memotivasivasi
karyawan tetapi jugamemainkan peran kunci dalam tempat kerja.Dalam teori ini
seseorang berusaha mengarahkan perilaku oranglain.
2.2
Bagaimana gaji mempengaruhi komposisi angkataan kerja
Penggunaan gaji
untuk mengetahui kontribusi karyawan dianggap sebagai cara mempengaruhi
perilaku dan sikap karyawan , sedangkan level gaji dan tunjangan dianggap
sebagai cara mempengaruhi perilaku anggota .sistem gaji yang berbeda juga mampu
menarik orang yang memiliki nilai dan pribadi yang berbeda beda maka tak heran
jika semakin banyak perusahaan berusaha menetapkan hubungan yang lebih kuat
antara gaji dengan kinerja.
2.3
Program
Kombinasi
program seringkali menjadi solusi terbaik .
tujuan dari program ini adalah penyelarasan terhadap strategi SDM dan
perusahaan, akan meningkatkan profitabilitas yang menjadi tujuan program pay
for performance serta mengurangi
probabilitas masalah dan konsekuensi yang tidak diinginkan . Program ini
dibedakan menjadi tiga fitur yaitu : (1) Metode penggajian (2) Frekuensi
bayaran dan (3) cara pengukuran kinerja . bagian bagian dari program yaitu :
1.
Gaji
merit
Salah satu alasan
meluasnya gaji merit adalah kemampuannya mendefinifikan dan menghargai berbagai
dimensi pekerja .
2.
Fitur
dasar
Peringkat
kenaikan merit (Merit increase grid) yaitu peringkat yang
mengkombinasikan peringkat kinerja karyawan dengan posisinya dalam kisaran gaji
untuk menentukan ukuran dan frekuensi kenaikan gajinya . Secara umum program
gaji memiliki karakteristik sebagai berikut : pertama , program ini mengidentifikasi
perbedaan kinerja individu yang mereflesikan perbedaan kemampuan . Kedua ,
mayoritas informasi tentang individu dikumpulkan dari supervisor. Ketiga ,
terdapat kebijakan mengaitkan kenaikan gaji dengan hasil peningkatan kinerja .
Keempat , umpan balik dalam system tersebut cenderung jarang terjadi jika ada
hanya sekali setahun .
3.
Kritik
terhadap program gaji merit biasa
W.EdwardsDeming,pemimpin
gerakan Total quality management menyatakan bahwa peringkat kerja
individu tidak adil karena “perbedaan antara orang orang itu justru muncul
karena system tempat mereka bekerja dan bukan karena orang orang itu sendiri ’’.
Deming juga mengatakan bahwa focus individu terhadap gaji merit akan menghambat
kerja tim “Semua orang berlomba-lomba mengejar kepentingannya sendiri ,
perusahaan menjadi pihak yang kalah ’’. Solusi yang diutarakan deming adalah
mengeliminasi kaitan antara gaji dengan kinerja individu namun konsekuensi dari
tindakan itu adalah semakin sedikitnya orang yang tertarik dan mau bertahan di
dalam organisasi tersebut .
2.4
Bagi untung dan kepemilikan
1.
Bagi
untung
Yaitu rencana
kompensasi dimana pembayarannya didasarkan pada kinerja organisasi (profit) dan
tidak menjadi bagian dari gaji pokok . Sistem bagi untung memiliki dua
keunggulan yaitu : pertama, system ini mendorong karyawan berpikir layaknya
pemilik sehingga memiliki pandangan yang luas tentang apa yang perlu dilakukan
untuk membuat perusahaan lebih efektif .Kedua , karena pembayaran tidak menjadi
bagian dari gaji ppokok , biaya buruhnya otomatis akan ditekan saat kondisi
ekonomi sedang sulit sementara keuntungan akan dibagi ketika kondisi bagus .
Sistem bagi untung tidak hanya mencegah peningkatan motivasi kinerja , tetapi
juga membuat karyawan bereaksi negative saat mereka menyadari bahwa system
seperti ini tidak akan memberikan hasil ketika bisnis mengalami penyusutan .
maka system ini perlu dibarengi dengan program gaji lain yang lebih mengaitkan
gaji dengan hasil yang dapat dikontrol .
2.
Kepemilikan
Kepemilikan mirip dengan bagi untung yaitu mendorong
karyawan untuk berfokus pada tujuan perusahaan . Salah satu cara untuk mencapai
kepemilikan karyawan adalah melalui opsi saham (stock option) yang
memberikan kesempatan pada karyawan untuk membeli saham dengan harga tetap.
Selama bertahun tahun opsi saham menjadi
hak para eksekutif di perusahaan perusahaan besar . namun para investor kini telah lama
mempertanyakan riwayat perlakuan pajak dari opsi saham (yang menguntungkan ) .
Rancangan kepemilikan saham karyawan yaitu dimana karyawan diberi saham
perusahaan yang memberikan perusahaan
keuntungan pajak dan financial tertentu ketika saham dihibahkan ke karyawan.
2.5
Bagi hasil ,Insentif Grup dan penghargaan Tim
1.
Bagi
hasil
Suatu bentuk
kompensasi berdasarkan kinerja kelompok atau pabrik (dan bukan profit
organisasi ) yang tidak menjadi bagian dari gaji pokok karyawan. Salah satu
tipe bagi hasil adalah rancangan Scanlon yang memberikan bonus kepada karyawan
jika rasio biaya buruh terhadap nilai penjualan produksinya tetap dibawah
standard. Ada beberapa rekomendasi menyangkut kondisi organisasi yang harus
dipenuhi agar bagi hasil berhasil antara lain :
a.
Komitmen
Menejemen
b.
Kebutuhan
akan perubahan atau komitmen yang kuat terhadap perbaikan berkelanjutan
c.
Penerimaan
dan dorongan menejemen terhadap input karyawan
d.
Tingginya
level kerjasama dan interaksi
e.
Jaminan
pekerjaan
f.
Transparansi
informasi menyangkut biaya dan produktivitas
g.
Penetapan
tujuan
h.
Komitmen
semua pihak yang terlibat terhadap proses perubahan dan perbaikan
i.
Kesepakatan
menyangkut standar kinerja dan perhitungan yang mudah dimengerti,adil,dan
sejalan dengan sasaran menejemen.
2.
Insentif
grup dan penghargaan tim
Insentif group
dan reward adalah system yang berlaku umum bagi kelompok yang lebih kecil dan
cenderung mengukur kinerja dari segi output fisik . proses penetapan standard
harus dipandang adil oleh karyawan dan tidak boleh menyisihkan dimensi penting
seperti kualitas .
3.
Balanced
Scorecard
Yaitu cara
perusahaan mengarahkan hasil financial sambil memantau kemajuan dalam
pengembangan kapabilitas dan penguasaan asset tidak berwujud yang akan
diperlukan bagi pertumbuhan masa mendatang.
2.6
Gaji Manajer dan eksekutif
Sebuah studi
mengungkapkan bahwa gaji CEO berubah sebesar $3,25 setiap terjadi perubahan
$1.000 pada kekayaan pemegang saham. Tujuan pemegaang saham adalah mendorong
menejer dan eksekutif agar bertindak demi kepentingan terbaik peemilik.
Penekanan lebih besar pada kontrak berorientasi pada hasil yang membuat
sebagian besar gaji eksekutif bergantung pada kinerja saham dan profitabilitas
perusahaan. Oleh karena itu sears mengaitkan kompensasi eksekutifnya dengan
pencapaian tujuan yaitu :
a.
Mendorong
pertumbuhan menguntungkan
b.
Menjadi
customer centric
c.
Mendorong
berkembangnya budaya beragam dan kinerja tinggi
d.
Focus
pada preoduktifitas dan return
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Kompensasi
/ upah adalah sebuah imbalan balas jasa dari apa yang telah seseorang kerjakan.
Fungsi dari kompensasi salah satunya adalah :
- Penggunaan SDM secara efisien.
- Mendorong stabilitas ekonomi.
Kompensasi juga mempunyai tujuan
yang sangat penting bagi perkembangan suatu perusahaan. Karena tanpa adanya
kompensasi, perusahaan tersebut tidak akan berkembang. Salah satu tujuan
kompensasi adalah : Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan,
mempertahankan karyawan yang ada, menjamin keadilan, menghargai prilaku yang
diinginkan, mengendalikan biaya-biaya dan mematuhi peraturan-peraturan legal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar