Rabu, 20 Maret 2019

SAP KEPUTIHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik                                       : Keputihan Pada wanita 
Sub topik                                 : Keputihan
Tanggal                                   :
Waktu                                     :
Penyuluh                                 :  
Peserta/Sasaran                       :  
Karakteristik                           : Ibu yang mengalami keputihan
Jumlah                                     : 1 orang
Tujuan umum                         : Diharapkan peserta dapat mengerti dan        memahami       tanda dan bahaya dari keputihan dan mengetahui cara menjaga diri agar keputihan             tidak menjadi hal yang serius khususnya bagi      ibu yang mengalami keputihan.
Tujuan khusus                         :
1.    Diharapkan peserta penyuluhan mengerti tentang pengertian keputihan
2.    Diharapkan peserta penyuluhan mengerti tentang jenis- jenis dari keputihan
3.    Diharapkan peserta penyuluhan mengerti tanda dan gejala keputihan
4.    Diharapkan peserta penyuluhan mengerti penyebab dari keputihan
5.    Diharapkan peserta penyuluhan mengerti cara mengatasi keputihan
Materi                                      :  Terlampir
Pengertian keputihan, jenis-jenis keputihan, tanda dan gejala keputihan, penyebab keputihan, cara mengatasi keputihan
Metode                                    :  Ceramah dan tanya jawab
Media                                      :  Leaflet, Power point, laptop
Kegiatan :
No.
Materi
Kegiatan Penyuluhan
1.
Pembukaan
1.     Mengucap salam
2.     Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
3.     Menyampaikan kontrak waktu yang akan digunakan dan mendiskusikannya dengan peserta
4.     Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang di sampaikan
2.
Proses
1.     Menjelaskan tentang pengertian keputihan
2.     Menjelaskan jenis-jenis keputihan
3.     Menjelaskan tanda dan gejala keputihan
4.     Menjelaskan dari penyebab dari keputihan
5.     Menjelaskan cara mengatasi keputihan
3.
Evaluasi
1.      Menanyakan kepada peserta, apakah sudah mengeti dan memahami materi yang disampaikan
2.      Memberikan kepada peserta untuk mengungkapkan pertanyaan
3.      Menjawab pertanyaan dari peserta penyuluhan
4.      Memberikan pertanyaan kepada peserta secara lisan
5.      Menarik kesimpulan dari hasil penyuluhan yang disampaikan
4.
Penutup
1.    Penyuluh mengucapkan terima kasih atas segala perhatian peserta
2.    Memberi salam




Lampiran materi :
A.  Pendahuluan  
Keputihan adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah. Keputihan atau leukorea ( Flour Albus) walaupun tidak mengandung bahaya maut (kecuali pada karsinoma Cervix) biasanya cukup menganggu penderita baik fisik maupun mental. Tetapi masih banyak wanita yang kurang memperhatikan terhadap munculnya keputihan ini. Keputihan secara fisiologik muncul pada saat ovulasi, menjelang dan sesudah haid, rangsang seksual atau saat hamil. Tetapi bila keputihan ini berlebihan dan berubah warna atau gatal dapat mengindikasikan keadaan patologik dan perlu pemeriksaan dan penaganan yang seksama.

B.  Materi
a.    Pengertian
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita ( Wijayanti, 2009,p.52). Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan. Jika slim atau lendir ini tidak terlalu banyak, tidak menjadi persoalan (Sasmiyanti & Handayani, 2008). Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang di keluarkan dari alat–alat genital yang tidak berupa darah (Sarwono, 2005).
b.    Jenis-jenis
Ada dua jenis keputihan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan tidak normal (patologis).
1)      Keputihan normal (fisiologis)
Keputihan fisiologis terdiri atas cairan yang kadang– kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang, keputihan fisiologis ditemukan pada
a)      Bayi yang baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari, disini sebabnya ialah pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
b)      Waktu di sekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen keputihan disini hilang sendiri, akan tetapi dapat menimbulkan keresahan pada orang tuanya.
c)      Wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan oleh pengeluaran transudasi dari dinding vagina
d)     Pengeluaran sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri jiga bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dengan neurosis, dan pada wanita dengan ektropion porsionis uteri
(Sarwono, 2005)

Menurut wijayanti, 2009 keputihan normal memiliki ciri-ciri: warnanya kuning, kadang-kadang putih kental, tidak berbau dan keluhan lainnya (missal: gatal, nyeri, rsa terbakar), keluar pada saat sebelum dan sesudah menstruasi atau pada saat stress.

2)      Keputihan tidak normal (patologis)
Penyebab paling penting dari keputihan patologi ialah infeksi. Disini cairan mengandung banyak leukosit dan11 warnanya agak kekuning-kuningan sampai hijau, seringkali lebih kental dan berbau (Sarwono, 2005). Keputihan yang abnormal memiliki ciri-ciri : berwarna kuning kehijauan, gatal pada daerah vagian, berbau amis dan busuk, terasa panas dan nyeri.

c.    Tanda dan gejala
Keputihan normal (fisiologis)
1)      Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer
2)      Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
3)      Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu
4)      Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta
5)      Remaja awal kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya
6)      Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
Keputihan abnormal (patologis)
1)      Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa
2)      Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat (bau tidak sedap)
3)      Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina
4)      Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.

d.   Penyebab keputihan
1)      Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada kemaluan.  Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, penyakit kencing manis dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu.
2)      Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
3)      Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan kebauan, berair, berbuih, dan berbau amis. Dapat memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoe.
4)      Faktor hygiene yang jelek
Kebersihan yang jelek dapat menyebabkan timbulnya keputihan. Hal ini terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga bakteri patogen penyebab infeksi mudah menyebar.
5)      Pemakaian obat-obatan (antibiotik) dalam waktu lama.
Pemakaian obat- obatan khususnya antibiotik yang terlalu lama dapat menimbulkan sistem imunitas dalam tubuh. wanita yang mengkonsumsi antibiotik timbul keputihan.
6)      Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak mengalami stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami perubahan keseimbangan dan dapat menyebabkan timbulnya keputihan. wanita bisa mengalami gangguan siklus menstruasi / keputihan yang disebabkan oleh stres.
7)      Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan, misalnya peradangan, Tumor (misalnya papiloma, sering menyebabkan keluarnya cairan encer, jernih, dan tidak berbau), kanker rahim atau kanker serviks (leher rahim) (cairan yang keluar bisa banyak disertai bau busuk dan kadang disertai darah).

e.    Cara mengatasi keputihan
Mengatasi keputihan biasanya dilakukan dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, diantaranya:
1)      Menjaga vagina agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur.
2)      Ganti pembalut apabila sudah terasa basah dan lembab.
3)      Hindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia terlalu berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan dapat merangsang munculnya jamur atau bakteri
4)      Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
5)      Gunakan celana dalam minimal 2 kali sehari dan sebaiknya yang berbahan dasar katun karena katun menyerap kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap terjaga
6)      Hindari seks bebas atau berganti–ganti pasangan tanpa menggunakan alat pelindung seperti kondom
7)      Sebisa mungkin kendalikan stress
8)      Apabila mengalami keputihan dan mendapatkan pengobatan antibiotik oral (yang diminum) sebaiknya mengkonsumsi antibiotik tersebut sampai habis sesuai dengan yang diresepkan agar bakteri tidak kebal dan keputihan tidak datang lagi.

C.  Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas keputihan merupakan hal  yang fisiologis bagi wanita tetapi akan berdampak negative atau patologis jika sesorang tidak mengetahui hal yang normal itu seperti apa saja. Karena keputihan akan berdampak patologis jika tidak diatasi.

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan penulis mengenai makalah ini adalah:
1.      Diharapkan peserta mengerti dari keputihan baik dari pengertian dampak dan penyebab maupun cara mengatasinya.
2.      Diharapkan peserta penyuluhan mengerti personal hygien yang baik dan benar
3.      Diharapkan peserta mau menerapkan kedalam kehidupan sehari- hari



Evaluasi
Jenis               : Tanya jawab
Bentuk            : Lisan
Jumlah             : 3 soal
Pertanyaan      :
1.      Ada berapa jenis keputihan ?
2.      Bagaimana cara mengatasi keputihan ?
3.      Apa penyebab keputihan?



















DAFTAR PUSTAKA

Sarwono Prawiroharjo.,Prof.,DR. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Gramedia.           Jakarta. 1997

Saifuddin, AB, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Konmtrasepsi       YBP.Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Manuaba, 1999, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga             Berencana. Balai Pustaka, Jakarta.

Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. K Dengan            Leukore Candidiasis Vulvovaginalis Di Ruang KIA Puskesmas Sawit       I. Akbid Mamba’ul Ulum Surakarta.

Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputihan Pada          Organ Reproduksi Wanita

Manuaba, 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC

Manuaba, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetric-Ginekologi Dan Obstetric-            Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hlm: 296-299.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SURAT LAMARAN KERJA BIDAN

  Bandar Lampung, …………….. Hal : Lamaran Pekerjaan   Kepada Yth. …………….. di- Tempat Dengan hormat,         Sehubungan d...