KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadiran allah SWT, yang mana telah memberi taufik dan hidayahnya
sehingga Makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang tepat.
Tak lupa kami
mengucapkan terimaksih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah
berkontribusi pada pembuatan makalah ini. Kami telah berusaha semaksimal
mungkin menyusun makalah mata kuliah ilmu Lingkungan, jika terdapat kekurangan
yang ada didalamnya kami sebagai penyusun memohon maaf.
Segala tegur sapa
saya harapkan demi kebaikan tugas ini kami berharap laporan ini akan berguna
dan bermanfaat bagi mahasiswa maupun kalangan umum.
Bandar Lampung,
28 Mei 2018
Penulis
BAB
I PENDAHUUAN
1.1.
Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
ditelaah sebelum kita menjalankan suatu bisnis atau usaha. Secara khusus
pengutamaan telaah AMDAL meliputi dampak yang bisa ditimbulkan dari suatu usaha
atau bisnis ke lingkungan di sekitar tempat bisnis atau usaha tersebut
dijalankan. Baik dampak positif dan negatif dari usaha tersebut harus ditelaah
terlebih dahulu.
Pengertian
AMDAL itu sendiri adalah kajian mengenai dampak besar dan penting dari suatu
usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
dalam proses pengambilan keputusan tentang boleh atau tidaknya suatu usaha atau
kegiatan itu dilaksanakan. Pembuatan AMDAL meliputi kegiatan pembuatan 5
(lima) dokumen yang terdiri dari PIL (penyajian Informasi Lingkungan), KA
(Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan
Lingkungan), dan RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan). ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) adalah telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan. Arti dampak
penting di sini adalah perubahan lingkungan yang amat mendasar yang di
akibatkan oleh suatu kegiatan. Yang perlu digaris bawahi dari pengertian diatas
adalah tidak semua rencana kegiatan harus dilengkapi dengan ANDAL karena ia
hanya diterapkan pada kegiatan yang diperkirakan akan mempunyai dampak terhadap
lingkungan hidup.
AMDAL diatur dalam PP No. 27 tahun 1999, UU No. 23 tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan PP No. 27 Tahun 1999 tersebut, hampir
semua kewenangan atas penilaian AMDAL dilimpahkan kepada kepala daerah.
Tujuan dan
sasaran dari AMDAL adalah untuk menjamin agar suatu usaha atau kegiatan
pembangunan dapat berjalan secara berkelanjutan tanpa merusak dan mengorbankan
lingkungan atau dengan kata lain usaha atau kegiatan tersebut layak dijalankan
dari aspek lingkungan hidup.
Dalam
perencanaan pembuatan usaha yang layak dari aspek lingkungan hidup terdapat
komponen-komponen dalam lingkungan yang harus dijaga dan dilestarikan
fungsinya, yaitu: Hutan lindung, hutan konservasi dan cagar biosfer, Sumber
daya manusia, Keanekaragaman hayati, Kualitas udara, Warisan alam dan warisan
budaya, Kenyamanan lingkungan hidup, Nilai-nilai budaya yang berorientasi
selaras dengan lingkungan hidup
Dalam studi AMDAL juga harus dibuat prakiraan dampak besar dan penting yang
hendaknya memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Prakiraan secara dampak usaha dan kegiatan pada saat pra konstruksi,
konstruksi operasi, dan pasca operasi terhadap lingkungan hidup.
b. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diperkirakan bagi
masyarakat di wilayah studi rencana usaha dan pemerintahan dengan mengacu pada
pedoman penentuan dampak besar dan penting.
c. Dalam telaah terhadap butir diatas, diperhatikan dampak yang bersifat
langsung dan tidak langsung.
d. Telaah dilakukan pada masing-masing alternatif.
e. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar menggunakan
metode-metode formal secara matematis.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan AMDAL (analisis
mengenai dampak lingkungan) ?
2.
Bagaimana melakukan analisis mengenai
dampak lingkungan ?
3.
Berapa luas dan kapasitas pabrik ?
4.
Bagaimana cara memanfaatkan limbah
pabrik untuk mengurangi pencemaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Penyajian Informasi
PT. Indah
Berkah Makamur didirikan pada tahun 2016, sebagai perluasan bisnis dari
kelompok induk (perusahaan telah terlibat dalam pembangunan Indonesia sejak
1995). Saat ini, PT. IBM memiliki bisnis di perkebunan nanas segar dan Pabrik
Kaleng Nanas. Dan memiliki visi untuk menjadi perusahaan agribisnis terkemuka
yang terus tumbuh secara progresif di Indonesia.Lokasi operasi berlokasi di dua
wilayah di Jawa Barat. Perkebunan nanas terbesar terletak di sebuah kota di
Jawa Barat, Subang. Pt indah berkah makmur sudah memiliki izin usaha serta
menjadi pabrik ke 3 terbesesar di indonesia sebagai produksi nanas. Dan
menegakkan standar kualitas tertinggi untuk manajemen operasi dan keamanan
pangan yang berkualitas,menerapkan ISO 22000: 2009, Good Manufacturing
Practices, Hazard Analysis and Critical Control Points, Halal, MD BPOM RI, GAP
dan Pestisida. Dengan emiliki perkebunan nana sendiri dengan menanam Nanas
Smooth Cayenne menggunakan metode budidaya kerapatan tinggi yang membuat lahan
pertanian lebih produktif. Dalam manajemen, menggunakan metode pertanian ramah
lingkungan dan juga menjamin bahwa produk yang di hasilkan bebas dari pestisida.
Selain itu juga terus membantu masyarakat di daerah pertanian, terutama petani,
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Sementara itu, pabrik pengalengan nanas
ini memiliki fasilitas lengkap seperti: laboratorium in-house, gudang, serta
kantor.
1. Luasan
dan kapasitas produksi
Luas lahan
yang yaitu sekitar 32.000 hektar, dan dibangun juga sebuah pabrik pengelolaan
hasil langsung di perkebunan tersebut dengan daya tampung olahahan sekitar
500.000 ton dan kapasitas panen nya 15 hektar perhari yang perhektarnya menghasilkan
70 ton nanas. Dan sisa lahan di gunakan untuk 5 pabrik kaleng, pabrik label,
pabrik juice, dan pabrik drum. Yang bisa memproses 2.000 ton nanas segar
perhari
2. pengadaan bahan baku
Bahan baku berasal dari perkebunan
milik sendiri dan langsung diolah setelah proses pemanenan, karena lokasi
pabrik dan perkebunan yang berdekatan.
2.2
Pengertian AMDAL
Amdal
merupakan singkatan dari "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan". AMDAL
merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat
pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Hal-hal
yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi,
sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan).
Tujuan
secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta
menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dengan
demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan
rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup. Agar
pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan,
pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Peraturan pemerintah
tentang AMDAL secara jelas menegaskan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat
perijinan, dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi
AMDAL sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan. AMDAL digunakan untuk mengambil
keputusan tentang penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan atau kegiatan.
2.3
Pemanfaatan Limbah Pabrik Untuk Mengurangi Pencemaran
1.
Pembuatan
Kompos Limbah Nanas
Bahan
baku kompos ( limbah buah, serbuk gergaji dan kotoran kambing ) dan starter
dicampur rata, kemudian campuran bahan kompos dimasukkan kedalam komposter.
Pengadukan ( pemutaran alat komposter ) dilakukan 3 kalisehari, demikian pula
untuk suplai udara. Pemutaran alat dan blower masing- masingselama 15 menit secara
bergantian. Proses pengomposan limbah nanas berlangsung selama 9 hari. Kemudian
kompos yang masih basah dikeluarkan lalu diangin-anginkan supaya kering
ditempat yang teduh. Pengeringan kompos limbah nanas selama 10 hari. kualitas
kimia kompos meliputi nilai pH, kadar air, Nitrogen total, C-organik, C/N
rasio, P2O5,
CaO,K2O, MgO, S, Na, Fe, Mn, Zn dan Al. Nilai pH diukur dengan pH meter, kadar
air dianalisa dengan metoda gravimetri dengan pengeringan menggunakan oven pada
suhu 105oC, kadar Nitrogen total dianalisa
dengan metoda Kjedahl, C-organik, P2O5, Al,
S, dianalisa dengan metoda spektrofotometri, K2O
dianalisa dengan flame, CaO, MgO, Na, Fe,Mn, Zn dianalisa dengan metoda AAS.
Pengujian kualitas fisik kompos melipusuhu,warna dan bau.
2. kulit
nanas dari limbah produksi
menjadi suatu produk yang
ekonomis guna menghasilkan nilai tambah dari limbah tersebut. Produk yang akan
dibuat adalah berupa produk
nata. produk ini
dihasilkan dari proses fermentasi bakteri acetobacterxylinumdengan melakukan
eksperimen. Dari hasil analisa dapat disimpulkan kulit nanas yang dihasilkan
dalam sehari untuk lima produsen sebanayak 112,5 kg dalam sehari. Untuk
mengasilkan media nata maka kulit tersebut diblender dengan air guna
menghasilkan sari kulit buah nanas kemudian untuk satu kilo gram kulit
menghasilkan 2 liter media natayang telah
dicampur air. Media inilah
yang nantinya menjadi tempat pertumbuhan bakteri acetobacter xylinumyang
mengalami proses fermentasi dan kemudian menjadi nata.
3. pengolahan kulit nanas
sebagai bahan baku pembuatan bioetanol
Kulit nanas dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol dengan proses hidrolisa,
detoksifikasi, fermentasi dan distilasi.
2.4 Proses Produksi Pabrik Nanas
Pemilihan
bahan baku
Sebelum
melakukan proses produksi, hal pertama yang dilakukan adalah proses pemilihan
bahan baku. Bahan baku salah satunya diperoleh melalui perkebunan sendiri yang
dikelola oleh perusahaan dengan bekerjasama dengan masyarakat. Perkebunan
tersebut diawasi mulai dari proses penanaman, pemanenan, serta pengolahannya
sebelum diolah menjadi nanas kaleng.
1.Feeding : Fe
(Menumpahkan Nanas ke Konveyor)
Elemen kerja ini dimulai dari tangan pekerja memegang kran hidrolik,
meletakkan pengait ke dumper, lalu mengoperasikan mesin hingga semua
buah yang berada dalam bin dumper masuk ke konveyor.
2. Preparation : Pr (Washing, Sortasi dan Grading)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang berada di konveyor
lalu
mengoperasikan mesin dengan menekan tombol yang terletak pada panel
kontrol.
3. Peeling : Pe (Mengupas Kulit Nanas)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang
masuk ke konveyor, mengatur posisi buah nanas dan mengumpankan ke mesin
pengupas kulit nanas
4. Cutting Crush : Cc (Memotong Bagian Nanas yang Memar)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati buah nanas yang keluar dari
mesin pengupas kulit lalu memotong kedua bagian buah yang masih terdapat kulit
dan memotong bagian buah yang memar.
5. Seleksi Chunk : SC
(Mengambil Irisan Nanas Produk Chunk)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang mengalir di
konveyor lalu mengambil irisan nanas yang berada di bagian tepi.
6. Seleksi Tidbit : ST
(Mengambil Irisan Nanas Produk Tidbit)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang mengalir di
konveyor lalu mengambil irisan nanas yang memiliki mata nanas besar atau biasa
disebut “mata gareng”.
7. Seleksi Choice : SCh
(Mengambil Irisan Nanas Produk Choice)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang mengalir di
konveyor lalu mengambil irisan nanas yang berwarna kuning.
8. Seleksi Standar : SSt (Mengambil Irisan Nanas Produk Standard)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang mengalir di
konveyor lalu mengambil irisan nanas yang berwarna putih.
9. Pocking : Po (Membuang Mata Nanas)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil susunan nanas yang terdiri
dari 25-30 irisan l alu dengan
menggunakan pinset mencabut mata nanas yang terdapat di irisan nanas.
10. Susun Warna : SW (Menyusun Irisan Nanas Berdasarkan
Keseragaman Warna)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil irisan nanas yang berada di
konveyor lalu menyusun irisan nanas berdasarkan warna yang sama.
11. Feeding Slice : Fs (Mengumpankan Irisan Nanas Ke Kaleng)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil irisan nanas yang sudah sudah
seragam lalu mengumpankannya ke mesin Can Loader Machine (CLM).
12. Susun Nampan : SN (Menyusun Nanas Kaleng di Nampan)
Elemen kerja dimulai dengan mengecek isi kaleng, menyusun kaleng di
nampan yang berjumlah 12 kaleng per nampan lalu menyusun nampan ke troli sampai
berisi 9 tumpukan nampan per troli.
13. Transporting : Tr (Memindahkan Nanas Kaleng Dari Stasiun Line
Nanas ke Antrian Stasiun Seamer)
Elemen kerja ini dimulai dengan menandai troli yang berisi nanas kaleng
lalu memindahkan troli dari stasiun line ke antrian seamer dan
mengembalikan troli kosong ke line.
14. Transporting Seamer : TrS (Memindahkan Nanas Kaleng Dari
Antrian Stasiun Seamer ke Seamer)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil tumpukkan nanas yang berada
di antrian seamer menggunakan troli lalu diangkut menuju stasiun seamer.
15. Feeding Seamer : FeS (Mengumpankan Nanas Kaleng Kedalam
Mesin Seamer)
Elemen kerja dimulai dengan menekan tombol hidrolik lalu mendorong
nampan yang berisi nanas kaleng satu per satu kedalam seamer sampai 9
tumpukan nampan (1 troli).
16. Sortir 1 : S1 (Menyortir Kaleng Rusak Sebelum Pemasakan)
Elemen kerja ini dimulai dengan menahan laju kaleng di seamer lalu
menyortir kaleng satu per satu.
17. Seaming : OS (Operator Mesin Seamer)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengoperasikan instalasi mesin seamer
sampai menyegel atau menutup kaleng nanas.
18. Cooking : OC (Operator Mesin Cooker)
Elemen kerja dimulai dengan mengoperasikan instalasi mesin cooker dan
mengumpankan kaleng ke mesin cooker.
19. Sortir 2 : S2 (Menyortir Kaleng Rusak Sesudah Pemasakan)
Elemen kerja ini dimulai dengan menahan laju kaleng di bagian palleting
lalu menyortir kaleng satu persatu.
20. Palleting Atas : PA (Menyusun Nanas Kaleng
di Karton)
Elemen kerja ini dimulai dengan menyusun nanas di atas pallet dengan
mengoperasikan mesin palleting dan memastikan tidak ada ruang yang
kosong.
21. Palleting Bawah : PB (Menyusun Karton di
Tumpukan Nanas)
Elemen kerja ini dimulai dengan menekan tombol hidrolik lalu menyusun
karton diatas tumpukkan kaleng nanas.
22. Transporting Pallet : Tp (Memindahkan Nanas ke Tempat
Penyimpanan)
Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil tumpukan
nanas di stasiun palleting dengan menggunakan forklift lalu
membawa tumpukkan nanas ke tempat penyimpanan.
BAB III
KESIMPULAN
Bedasarkan pembahasan di atas, saya mengambil kesimpulan secara
singkat, bahwa AMDAL adalah suatu kajian (semacam rangkuman dari suatu analisa)
yang berisikan mengenai dampak besar dan penting (dampak yang berpengaruh
secara makro) terhadap suatu lingkungan hidup akibat suatu kegiatan yang
diadakan pada lingkungan itu sendiri. Dan dengan adanya kajian tersebut, maka
AMDAL juga menjadi keputusan/saran untuk pengelolaan dan pemantauan suatu
lingkungan hidup (pemeliharaan, perlakuan, kelayakan dan lainnya.Perkembangan
di bidang industri menuntut ketersediaan bahan baku yang semakin meningkat baik
kuantitas maupun kualitasnya. Perkembangan industri menghasilkan dampak positif
dan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu semakin berkembang dan bertambahnya
produk yang dihasilkan, tetapi dampak negatifnya limbah-limbah yang di hasilkan
juga semakin menumpuk. Dengan demikian, kemajuan dibidang industri akan
menambah beban pada daya dukung lingkungan dan sumber daya alam. PT. Indah
Berkah Makmur telah meningkatkan perbaikan dalam masalah limbah-limbah yang ada
di pabrik. Diharapkan kepada para peneliti untuk melakukan inovasi-inovasi baru
dalam mengatasi permasalahan limbah yang
ada dalam perindustrian,dan khususnya pada PT. Indah Berkah Makmur yang telah
kami observasi.
DAFTAR
PUSTAKA
parklessboy.blogspot.com/2010/05/makalah-amdal-pgps-madukismo.html
hemystryholic.blogspot.com/2014/12/pencemaran-lingkungan-oleh-limbah.html
https://www.indotrading.com/indahberkahmakmur1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar