KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu tanpa ada kesulitan
apapun.
Adapun maksud dan tujuan penulisan
makalah ini guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Asuhan Neonatus Bayi
dan Anak Balita dimana makalah ini membahas tentang “ Pemantauan
Tumbuh Kembang Neonatus Bayi Dan Anak Balita Ddst”.
Untuk
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini dimana
kami tidak dapat menyebutkannya satu-satu.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna baik dalam penyusunannya atau materi didalamnya. Kritik
dan saran dari para pembaca sangatlah kita harapkan untuk penyempurnaan makalah
kami berikutnya.
Bandar
Lampung, Maret 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang
digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun.
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam
aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat
interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau
inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan
dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang.
Perkembangan
digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi yang
kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam
mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dan
diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk perkembangan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dari Pertumbuhan,
Perkembangan, dan DDST ?
2.
Bagaimanakah tahapan tumbuh kembang Anak dan
Remaja ?
3.
Bagaimanakah tumbuh kembang Neonatus ?
4.
Bagaimanakah tumbuh kembang pada Anak Balita ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari Pertumbuhan,
Perkembangan, dan DDST !
2.
Untuk mengetahui tahapan tumbuh kembang Anak
dan Remaja !
3.
Untuk mengetahui tumbuh kembang Neonatus !
4.
Untuk mengetahui tumbuh kembang pada Anak
Balita !
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang
digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun.
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia
anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah
neurologis, salah satunya serebral palsi.
Adapun cara
pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut:
a
Tentukan usia anak saat pemeriksaan
b
Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia
yang telah di tentukan
c
Lakukan pengukuran pada anak tian komponen
dengan batasan garis yang ada mulai motorik kasar, bahsa, motorik halus dan
personal social
d
Tentukan hasil penilaian apakah normal,
meragukan atau abnormal
1)
Dikatakan meragukan apabila terdapat 2
keterlambatan/ lebih pada 2 sektor atau 2 keterlambatan/ lebih pada 1
sektor ditambah 1 keterlambatan pada 1 sektor/ lebih
2)
Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/lebih
pada 1 sektor atau terdapat 1 keterlambatan pada 1 sektor/lebih
3)
Dapat juga dengan menentukan ada tidaknyya
keterlambatan pada masing-masing sector bila menilai setiap sector atau tidak
menyimpulkan gangguan perkembangan keseluruhan.
DDST adalah salah satu dari metode
skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik
atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode
skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan
menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah
dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100%
bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan
pada “follow up” selanjutnya ternyta 89% dari kelompok DDST
abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.
1.
Aspek perkembangan yang dinilai
Semua tugas perkembangan itu disusun
berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut
sektor perkembangan, yag meliputi :
a.
Personal Social (
perilaku sosial )
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
b.
Fine Motor Adaptive ( gerakan
motorik halus )
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat.
c.
Language ( bahasa )
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap
suara, mengikuti perintah ddan berbicara spontan.
d.
Gross Motor ( gerakan motorik kasar )
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan
sikap tubuh. Setiap tugas ( kemampuan ) digambarkan dalam bentuk kotak persegi
panjang horisontal yang berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya
pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya
berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya
sekitar 15-20 menit saja.
2.
Alat yang di gunakan
a.
Alat peraga : benang wol merah,
kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning, hijau-biru, permainan anak, botol
kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan pensil.
b.
Lembar formulir DDST.
c.
Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan
cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.
3.
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap :
Tahap I : secara periodik dilakukan
pada semua anak yang berusia :
a.
3-6 bulan
b.
9-12 bulan
c.
18-24 bulan
d.
3 tahun
e.
4 tahun
f.
5 tahun
Tahap
II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap I. Kemudian dilanjutkan pad eveluasi diagnostik yang
lengkap.
4.
Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang
bagaimana melakukan penilaian apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail =
F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No.Opportunity =
N.O). Kemudian digaris berdasarkan umur kronologis yang memotong garis
horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada
masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, elanjutnya berdassarkan
pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable)
dan tidak dapat dites ( Untestable ).
a.
Abnormal
1)
Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan,
pada 2 sektor atau lebih.
2)
Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2
atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan
apad 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotakyang
berpotongan dengan garis vertikal usia.
b.
Meragukan
1)
Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan
atau lebih.
2)
Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1
keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada
3)
yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan
garis verikal usia.
4)
Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan
hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
c.
Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria
tersebut diatas. Dalam pelaksanaan skrining degan DDST ini, umur anak perlu
ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan
dan 12 bulan untuk 1 tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari
dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.
5.
Pertumbuhan
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek
fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh
karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dandalam
kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan dengan masalah
perubahan dalam ukuran fisik seseorang.
Penilaian
terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan
tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan
penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak.
Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal ,
pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat
badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas
terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan
berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa
diet.
Pengukuran berdasarkan usia, yaitu :
a.
Tinggi Badan
Pengukuran ini digunakan untuk menilai status
perbaikan gizi. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam
menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penilaian tinggi badan berdasarkan usia menurut
WHO dengan standarr baku NCHS yaitu menggunakanpresentase dari median sebagai
berikut : lebih dari atau sama dengan 90 % dikatakan normal, sedangkan kurang dari 90% dikatakan malnutrisi kronis (abnormal).
b.
Berat Badan
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai
paeningkatan atau penuruan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang,
otot, lemak, organ tubuh dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status
keadaan gizi atau tumbuh kembang anak. Selain menilai berdasarkan status gizi
dan tumbuh kembang anak, berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar
perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan. Adapun
cara menentukan berat badan.
Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut
WHO dengan standar NCHS (National Center for Health Statistics) yaitu
menggunakan presentil kurang atau sama dengan tiga termasuk kategori
malnutrisi. Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu
menggunakan presentasi dari median sebagai berikut : antara 80 – 100% dikatakan
malnutrisi sedang dan kurang dari 80% dikatakan malnutrisi akut (wasting).
Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut standar baku NCHS yaitu
menggunakan presentil sebagai berikut : persentil 72-25 dikatakan normal,
persentil 10-5 dikatakan malnutrisi sedang, dan kurang dari persentil 5
dikatakan malnutrisi berat.
Selain
penggunaan standar baku NCHS juga dapat digunakan Kartu Menuju Sehat(KMS).
Sebagaimana penelitian Anwar (2003), dengan adanya KMS perkembangan anak dapat
dipantau secara praktis, sederhana dan mudah.
6.
Perkembangan
Perkembangan digunakan untuk menunjukan
bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan
neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk
pula kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sebagai
sinonim untuk perkembangan.
Sedangkan
perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan
(skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara
sinkron pada setiap individu. Penilaian terhadap perkembangan seorang anak
dapat di nilai melalui kemampuan fungsi organ seseorang dalam melakukan fungsi
tubuhnya,seperti kemampuan dia bergerak,bernyanyi,berbicara dan
berjalan.perkembangan pada anak dapat di di deteksi dengan cara : DDST(Denver
Development Screening Test) dan KPSP (Kuesioner Pra Screening Perkembangan ).
Untuk
menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah
melakukan wawancara tentang factor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam
perkembangan, tes skrining perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes
psikologi, atau pemeriksaan lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan tes
seperti evaluasi dalam lingkungan anak, yaitu interaksi anak selama ini;
evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran, bicara, bahasa; serta melakukan
pemeriksaan fisik lainnya, seperti pemeriksaan nurologis, metabolic dan
lain-lain.
B.
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
1.
Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa
janin dalam kandungan )
a
masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai
umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu
organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem
oragan dalam tubuh.
b
masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu
sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu :
1)
Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai
dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan
jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
2)
Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan
berlangsung pesat dan adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi
transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak
esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada
otak dari retina.
2.
Masa Bayi : 0-1 bulan
a.
Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi
orgaan-oragan tubuh lainnya.
1)
Masa neonatal
dini : 0-7 hari
2)
Masa neonatal
lanjut : 8-28 hari
b.
Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan
proses pematangan berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf (29 hari – 1 tahun).
3.
Masa Pra Sekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan
stabil, terjadi perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan
meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir.
4.
Masa Sekolah
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan
masa prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain
berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 – 18/20 tahun).
a.
Masa pra remaja : usia 6-10 tahun
b.
Masa remaja :
1)
Masa Remaja Dini
1)
Wanita :
usia 8-13 tahun
2)
Pria :
usia 10-15 tahun
2)
Masa Remaja Lanjut
1)
Wanita :
usia 13 –18 tahun
2)
Pria :
usia 15-20 tahun
C.
Tumbuh Kembang Neonatus
Berat badan
bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat
dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan
antara 2500 – 4500 g. Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm,
lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm.
Pertumbuhan setelah lahir :
a.
Berat Badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan
waktu lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat
badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada
umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa
prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan
konstan mulai berakhir dan dimulai. Pacu tumbuh pra adolesen dengan rata-rata
kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan
pacu tumbuh adolesen . Dibandingkan dengan anak laki-laki , pacu tumbuh anak
perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak
laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan
lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun
sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada
umur 20 tahun.
b.
Tinggi Badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah
50 cm. Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik
berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh
optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari
Titi,1993) :
TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm)
+ TB ibu ± 8,5 cm
TB anak
laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) + TB
ayah ± 8,5 cm
D.
Tumbuh Kembang
Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak
adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana
diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga
perlu mendapat perhatian. Melalui Denver Development Stress Test (DDST)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu :
1.
Personal Social (
kepribadian/tingkah laku sosial ).
2.
Fine Motor Adaptive ( gerakan
motorik halus )
3.
Langauge ( bahasa )
4.
Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita
ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina
Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan :
1.
Tingkah laku sosial
2.
Menolong diri sendiri
3.
Intelektual
4.
Gerakan motorik halus
5.
Komunikasi pasif
6.
Komunikasi aktif
7.
Gerakan motorik kasar
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Denver
Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang
digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun.
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia
anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah
neurologis, salah satunya serebral palsi.
Adapun cara
pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut:
a
Tentukan usia anak saat pemeriksaan
b
Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia
yang telah di tentukan
c
Lakukan pengukuran pada anak tian komponen
dengan batasan garis yang ada mulai motorik kasar, bahsa, motorik halus dan
personal social
d
Tentukan hasil penilaian apakah normal,
meragukan atau abnormal
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam
aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat
interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau
inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan
dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang.
Perkembangan digunakan untuk menunjukan
bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks.Seseorang berkembang dalam
pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan
terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan
sbagai sinonim untuk perkembangan
B.
Saran
Saran penulis kepada pembaca yaitu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
pembuatan makalah selanjutnya. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Buku Saku
Pratikum Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Ilmu Kesehatan
Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Donna, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan
Pediatric. Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar