KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu tanpa ada kesulitan
apapun.
Adapun maksud dan tujuan penulisan
makalah ini guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Asuhan Neonatus Bayi
dan Anak Balita dimana makalah ini membahas tentang “Ruang Lingkup Asuhan Neonatus Dan Permasalahannya”.
Untuk
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini dimana
kami tidak dapat menyebutkannya satu-satu.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna baik dalam penyusunannya atau materi didalamnya. Kritik
dan saran dari para pembaca sangatlah kita harapkan untuk penyempurnaan makalah
kami berikutnya.
Bandar
Lampung, Maret 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ruang lingkup
Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita meliputi lima (5) aspek yaitu Asuhan pada
Bayi Baru Lahir Normal, Bayi Baru Lahir Bermasalah, Bayi Baru Lahir dengan
Kelainan Bawaan, Bayi Baru Lahir dengan Trauma, dan Neonatus Beresiko Tinggi.
Dalam ruang
lingkup Asuhan Neonatus terdapat suatu kelainan kongenital. Kelainan kongenital
adalah kelainan dalam pertumbuhan janin yang terjadi sejak konsepsi dan selama
dalam kandungan. Diperkirakan 10-20% dari kematian janin dalam kandungan dan
kematian neonatal disebabkan oleh kelainan kongenital. Khusunya pada bayi berat
badan rendah diperkirakan kira-kiraa 20% diantaranya meninggal karena kelainan
kongenital dalam minggu pertama kehidupannya.
Dari uraian
diatas diharapkan seorang bidan dapat melakukan penanganan secara terpadu. Dari
masalah yang ada diatas setidaknya dapat memberikan pertolongan pertama dengan
dapat untuk menekan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi, tetapi jika
kondisi lebih parah kita harus melakukan rujukan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bayi baru lahir ?
2. Apa pengertian dari balita ?
3. Apa yang dimaksud dengan bercak mongol dan
penatalaksanaanya ?
4. Apa yang dimaksud dengan hemangioma dan penatalaksanaanya
?
5. Apa yang dimaksud dengan ikterik dan penatalaksanaanya ?
6. Apa yang dimaksud dengan muntah dan mogoh serta
penatalaksanaanya ?
7. Apa yang dimaksud dengan oral trush dan penatalaksanaanya
?
8. Apa yang dimaksud dengan diaper rash dan
penatalaksanaanya ?
9. Apa yang dimaksud dengan sebhorhea dan penatalaksanaanya
?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari bayi baru lahir.
2. Untuk mengetahui pengertian dari balita.
3. Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksanaan dari
bercak mongol.
4. Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari hemangioma.
5. Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari
ikterik.
6. Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari
muntah dan mogoh.
7. Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari oral
trush.
8. Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari
diaper rash.
9. Untuk mengetahui pengertian dan penatalaksaanya dari
sebhorhea.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Bayi Baru Lahir
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir
selama satu jam pertama kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir
sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang
lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500
gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat
lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak
ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir
1.
Berat badan 2500 - 4000 gram
2.
Panjang badan 48 - 52 cm
3.
Lingkar dada 30 - 38 cm
4.
Lingkar kepala 33 - 35 cm
5.
Frekuensi jantung 120 - 160
kali/menit
6.
Pernafasan ± - 60 40 kali/menit
7.
Kulit kemerah - merahan dan licin
karena jaringan sub kutan cukup
8.
Rambut lanugo tidak terlihat,
rambut kepala biasanya telah sempurna
9.
Kuku agak panjang dan lemas
10. Genitalia. Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora. Laki – laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13. Reflek graps atau menggenggan sudah baik
14.
Eliminasi baik, mekonium akan
keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.
2.2 BALITA
Balita adalah
anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan yakni
pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5 bulan BB naik 2x BB lahir
dan 3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4x pada umur 2 tahun. Pertumbuhan
mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg/ tahun,
kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir. (Soetjiningsih, 2001).
Balita
merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima tahun. Istilah
ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan kelompok usia
tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup
Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat
pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya.
Periode tumbuh
kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan kemampuan berbahasa,
kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat
dan merupakan landasan perkembangan berikutnya (supartini, 2004).
Bawah Lima
Tahun atau sering disingkat sebagai balita, merupakan salah satu periode usia
manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari satu
sampai dengan lima tahun, atau bisa digunakan perhitungan bulan yaitu usia
12-60 bulan.
2.3 BERCAK MONGOL
2.3.1Definisi
Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya
terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh
yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh
orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua
mediterania. ( Mayes Midwifery Textbook).Bercak mongol adalah bercak
berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki
pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah
lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi,
paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah
posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993)
Bercak mongol merupakan sekumpulan padat melanosit, sel
kulit yang mengandung melanin, pigmen normal kulit. Saat melanosit muncul ke
permukaan kulit, akan terlihat coklat tua. Semakin jauh dari permukaan kulit,
melanosit akan terlihat semakin biru. Selain itu, bercak mongol tidak
berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya. Bercak mongol tidak
menjurus pada kanker ataupun masalah lain.
2.3.2 Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari
bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada
dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis.
Lebih dari 80% bayi yang berkulit hitam. Orang Timur dan India Timur memiliki
lesi ini, sementara kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%.
Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa
cenderung tidak menghilang.
Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia
(Timur) lahir dengan bercak ini,namun pada bayi Kaukasia hanya 5 %. Lesi ini
biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam
atau di sekitar folikel rambut. Kadang-kadang tersebar simetris, dapat juga
unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan
kelainan-kelainan sistemik. (iskandar, 1985)
2.3.3 Gejala
Klinis
Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu
batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar.
Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga
ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga
bervariasi dalam ukuran, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi.
Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol.
Adanya bercak kebiru-biruan atau biru-kehitaman pada
bagian punggung, bokong. Bagian bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya.
Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai :
a.Luka seperti
pewarnaan.
b.Daerah
pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
c.Area datar
dengan bentuk yang tidak teratur.
d.Biasanya
akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
e.Tidak ada
komplikasi yang ditimbulkan.
2.3.4
Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun
pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan
khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada
tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai
dewasa.
Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar
pada usia dua tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun.
Kadang-kadang juga menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak
yang lahir dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka
dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan
perawatan ataupun pencegahan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah
sclera atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak
perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan
dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan
dengan menggunakan sinar laser.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal
ini adalah dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan
mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik
mongol ini akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya
serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa
cemas.
2.4 Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering
terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun
(5-10%). Biasanya Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau
muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul di
setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki
atau dada. Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus
hemangioma dapat hilang setelah kelahiran.
Hemangioma infantil adalah neoplasma vaskuler jinak yang
memiliki perjalanan klinis karakteristik ditandai dengan proliferasi awal dan
diikuti dengan involusi spontan. Selama fase proliferatif pada periode neonatal
atau awal masa bayi, proliferasi sel endotel cepat membagi bertanggung jawab
untuk pembesaran hemangioma kekanak-kanakan. Akhirnya, fase involusional
terjadi, dimana hemangioma infantil kebanyakan klinis diselesaikan pada usia 9
tahun.
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi,
dan hemangioma paling infantil secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang
hemangioma anak-anak mungkin menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah,
menyebabkan output tinggi gagal jantung atau kelainan struktural yang
signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat dikaitkan dengan
satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.
2.4.1 Etiologi
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas.
Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah.
Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular
Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis.
Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar
angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta,
dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya
hemangioma.
2.4.2
Klasifikasi dan Gejala Klinis
1. Hemangioma
kapiler
Hemangioma kapilar terdapat pada waktu lahir atau
beberapa hari sesudah lahir. Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin
besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang, dan berbentuk lobular, berbatas
tegas, dan keras pada perabaan. Ukuran dan dalamnya sangat bervariasi, ada yang
superfisial berwarna merah terang, dan ada yang subkutan berwarna kebiruan.
Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi
kurang tegang dan lebih mendatar.
Granuloma piogenik lesi ini terjadi akibat
proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena
proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya
solitar, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan sering mengalami
trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat.
Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi mudah
berdarah.
2. Hemangioma
kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula
eritematosa atau nodus yang berwarna merah ampai ungu. Bila ditekan mengempis
dan akan cepat menggembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri tas elemen
vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.
3. Hemangioma
campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan
jenis kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis
tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstrimitas inferior, biasanya
unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa
tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya
dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa.
2.4.3
Penegakkan Diagnosa
Hampir pada seluruh kasus, diagnosis dapat ditegakkan
secara ekslusif berdasarkan pemeriksaan fisis dan riwayat penyakit. Namun
demikian, beberapa jenis hemangioma dapat disalahartikan sebagai malformasi
vaskular atau jenis tumor lain, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang
sebagai berikut :
1. USG
Ultrasonografi berguna
untuk membedakan hemangioma dari struktur dermis yang dalam ataupun subkutan,
seperti kista atau kelenjar limfe. USG secara umum mempunyai keterbatasan untuk
mengevaluasi ukuran dan penyebaran hemangioma. Dikatakan juga bahwa USG doppler
(2 kHz) dapat digunakan untuk densitas pembuluh darah yang tinggi (lebih dari 5
pembuluh darah/ m2) dan perubahan puncak arteri. Pemeriksaan menggunakan alat
ini merupakan pemeriksaan yang sensitif dan spesifik untuk mengenali suatu
hemangioma infantil dan membedakannya dari massa jaringan lunak lain.
2. MRI
MRI merupakan
modalitas imaging pilihan karena mampu mengetahui lokasi dan penyebaran baik
hemangioma kutan dan ekstrakutan. MRI juga dapat membantu membedakan hemangioma
yang sedang berproliferasi dari lesi vaskuler aliran tinggi yang lain (misalnya
malformasi arteriovenus). Hemangioma dalam fase involusi memberikan gambaran
seperti pada lesi vaskuler aliran rendah (misalnya malformasi vena.
3. CT scan
Pada sentra yang tidak mempunyai fasilitas MRI, dapat
merggunakan CT scan walaupun
cara ini kurang mampu menggambarkan karakteristik atau aliran darah. Penggunaan
kontras dapat membantu membedakan hemangioma dari penyakit keganasan atau massa
lain yang menyerupai hemangioma.
4. Foto polos
Pemeriksaan foto polos seperti
foto sinar X, masih bisa dipakai untuk melihat apakah hemangioma mengganggu
jalan nafas.
2.4.4 Pengobatan
1.Edukasi dan
Observasi
Perjalanan alamiah penyakit ini munculnya cepat setelah
bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia 5-7 tahun. Hemangioma
infantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja khususnya
pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah sembuh, kulit akan tampak
normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang tua pasien perlu
diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga tidak
terjadi kecemasan. Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara berkala
untuk follow-up perkembangan hemangioma infantil perlu dilakukan.
Pemeriksaan yanglebih sering perlu dilakukan apabila lesi
besar, mengalami ulserasi,multipel, atau terletak pada struktur anatomi yang
vital. Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran
dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu
terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi
sampai umur 5 tahun.
2. Terapi
Kortikosteroid
Hemangioma infantil yang sensitif akan memperlihatkan
respon terapi pada beberapa hari pemberian kortikosteroid. Jika tidak ada
responyang berupa memudarnya warna, menjadi lembut, atau berkurangnya
pertumbuhan maka terapi harus dihentikan. Jika respon terapi tampak,maka dosis
dan durasi pemberian kortikosteroid dipertahankan sesuaidengan lokasi dan
maturitas hemangioma infantil.
Terapi kortikosteroid dapat diberikan dalam
bentuk :
a. Kortikosteroid topical, beberapa penelitian melaporkan
bahwagolongan superpotensial efektif untuk pengobatan hemangiomasuperfisialis
dengan ukuran relatif kecil.
b. Kortikosteroid injeksi pada lesi. Triamcinolone 10-20
mg/mL dengan dosis maksimal 5 mg/kgBB dapat diberikan padahemangioma yang
meluas dengan cepat dan menimbulkankomplikasi berupa ulserasi.
c. Kortikosteroid sistemik, merupakan terapi lini pertama
untuk hemangioma infantil yang besar, destruktif, atau mengancam jiwa.Prednison
dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada pagihari selama 4 – 6 minggu.
Selanjutnya dilakukan tapering dosisselama beberapa bulan.
3.Terapi Bedah
Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah operasi eksisi,
terutama pada hemangioma infantil yang tidak mengalami involusi komplet,
hemangioma infantil yang memberi pengaruh kosmetik pada wajah,hemangioma
infantil yang berlokasi pada region periorbita, hidung, mulut,saluran nafas
bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma infantil yang mengancam jiwa anak.
Indikasi :
a. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat,
misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.
b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
c. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi
pengecilan sesudah 6-7 tahun.
4. Terapi
Radiasi
Terapi ini masih kontroversial, meskipun sampai saat ini
masih sering dilakukan. Komplikasi yang terjadi dapat berupa kerusakan
epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan glandula tiroid. Komplikasi
berupa karsinoma dan sarkoma pernah dilaporkan.
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah
banyak ditinggalkan karena :
a. Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang
pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif
b. Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka
waktu lama.
2.5 Diaper Rash
2.5.1 Defini
Diaper rash (Ruam popok )adalah iritasi pada kulit bayi
Ibu di daerah pantat .Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area
popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah. Pada kasus-kasus yang lebih berat
mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut,
kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha dan pantat. Kasus ringan menghilang
dalam 3 sampai 4 hari tanpa pengobatan. Bila ruam menetap atau muncul lagi
setelah pengobatan, berkonsultasilah dengan dokter.
2.5.2 Etiologi
Diaper Rash
1.
Terlalu lembab
2.
Luka atau
gesekan
3.
Kulit terlalu
lama terkena urine, feses, atau keduanya
4.
Infeksi jamur
5.
Infeksi
bakteri
6.
Reaksi alergi
terhadap bahan popok
Bila kulit basah terlalu lama, lapisan kulit yang
melindungi kulit mulai rusak. Bila kulit basah digosok, juga lebih mudah rusak.
Lembab akibat popok yang sudah penuh dapat berbahaya bagi kulit bayi dan
membuat lebih mudah menjadi luka. Bila hal ini terjadi, maka dapat timbul ruam
popok.
Selanjutnya gesekan antara lipatan kulit yang lembab
membuat ruam menjadi lebih berat. Hal inilah yang menyebabkan ruam popok sering
terbentuk di lipatan kulit leher dan paha atas. Lebih ari separoh
bayi berusia antara 4 bulan sampai 15 bulan terjadi ruam popok sedikitnya satu
kali dalam waktu 2 bulan.
Ruam popok lebih sering terjadi pada keadaan-keadaan
berikut:
a. Begitu bayi bertambah usia, kebanyakan antara usia 8-10
bulan
b. Bila bayi tidak terjaga kebersihannya dan kering
c. Jika bayi sering buang air besar, khususnya bila tinja
tetap berada dalam popok sepanjang malam.
d. Bila bayi mulai makan makanan padat
e. Bila bayi mengkonsumsi antibiotik atau bayi yang masih
menyusui yang ibunya mendapat antibiotik.
Bayi yang mengkonsumsi antibiotik lebih mudah menderita
ruam popok yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur menginfeksi kulit yang
lemah dan menyebabkan ruam merah terang dengan bintik-bintik merah di
pinggirannya. Anda dapat mengobatinya keluhan-keluhan ini, anda dapat
menghubungi dokter.
2.5.3 Tanda
Dan Gejala
1. Iritasi pada kulit yang kontak langsung dengan alergaen
sehingga muncul eritema.
2. Erupsi pada daerah kontak yang menonjol,sepertti
bokong, alat genitlia,perut bawah atau paha atas.
3. Pada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritemosa,vesikula
dan ulserasi.
2.5.4
Penatalaksanaan
Untuk membantu
mencegah timbulnya ruam popok sebaiknya:
1.
Gantilah popok
segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini mencegah lembab pada kulit.
Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan
popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak
menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air.
Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali
buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari).
Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.
2.
Jangan
menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat menyebabkan masalah dengan
pernapasan pada bayi anda.
3.
Hindari selalu
membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol
atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
Bila ruam popok muncul walaupun anda telah berusaha untuk
mencegahnya, cobalah langkah-langkah sebagai berikut:
1. Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin
2. Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap
kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda dapat
membersihkandan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
3. Tepuk sehingga kering; jangan menggosok. Biarkan area di udara
terbuka sehingga benar-benar kering
4. Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti
yang mengandung zinx ixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung
pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada
penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat
hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
5. Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:
1. Melepuh atau terdapat nanah
2. Tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam
3. Menjadi lebih berat
2.6 ORALTRUSH
2.6.1
Definisi
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut,
biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut.
Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai
gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan
mentah. Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu
dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang
sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik.
(Kamus Dorland) Oral thrush disebut dengan oral
candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi tetapi seiring
dengan bertambahnya usia, angka kejadian semakin jarang, kecuali pada bayi yang
mendapatkan pengobatan antibiotik.
2.6.2 Jenis-jenis
Oraltrush
Ada 3 jenis
oraltrush yang kerap menyerang anak, yaitu:
1. Stomatitis
apthosa
Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya
tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka atau lecet. Bila kuman
masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul
peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat
gigi yang lembut dan bersihkan gigi secara benar untuk mengurangi potensi luka.
2. Oral
thrush/moniliasis
Disebabkan oleh jamur candida albican yang
biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang
terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta penggunaan
obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan
memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.
3. Stomatitis herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi
di bagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan terjadi jika ada virus
yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.Sariawan jenis
stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak,
sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.
2.6.3 Etiologi
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur candida
albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama
persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting
susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar.Oral thrush pada bayi
terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur candida albicans bersifat saprofit
sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika yang
lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan
infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik
tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral thrush
yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika
yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan.Oral
thrush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga
kebersihan di mulut
2.6.4 Tanda
dan Gejala
a.
Tampak bercak
keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan
b.
Bayi
kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu.
c.
Mukosa mulut
mengelupas.
d.
Lesi multiple
(luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai
bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
e.
Bila terjadi
kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi
sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang
kulit anak.
2.6.5 Komplikasi
Pada bayi baru lahir, apabila oral thrush tidak segera
ditangani atau diobati maka akan menyebabkan kesukaran minum(menghisap puting
susu) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan.Oral thrush tersebut
dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi
usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare.
Diare juga dapat terjadi apabila masukan susu kurang pada waktu yang lama.
2.6.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan oraltrush yaitu :
a. Untuk menghindari oraltrush setiap bayi jika selesai
minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa
susu yang terdapat pada mulut tersebut.
b. Selalu menjaga kebersihan mulut bayi dan sering-seringlah
beri minum apalagi sehabis makan.
2.6.7 Pengobatan
Obat
yang sering diberikan untuk anak yang sariawan yaitu :
· Miconazol
: mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel miconazole
dapat diberikan ke lesi setelah makan.
· Nystatin
: tiap pastille mengandung 100.000 unit nistatin. Satu pastille harus dihisap
perlahan-lahan 4 kali sehari selama 7-14 hari. Pastille lebih enak daripada
sediaan nistatin lain, Nistatin ini mengandung gula.
2.7 SEBORRHEA
2.7.1 Definisi
Seborrhea adalah
suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada
kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses
pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak
terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika
proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada kulit kepala
yang kita sebut ketombe dan pada bayi sering disebut Dermatitis
seborrheic, umumnya hanya terjadi pada bayi karena hal ini terkait dengan
hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di dalam tubuhnya. ” Lewat dari
masa bayi, masalah ini akan menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon
androgen.”
2.7.2 Etiologi
Dermatitis
seborrheic sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga.
Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum yang merupakan jamur secara alami
terdapat pada kulit kepala dan bagian kulit yang lain.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang berarti.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang berarti.
Namun,
dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala kita akan
menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur P. Ovale
berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur tersebut, akan menyebabkan
gatal pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan sel kulit yang lama.
Hasilnya : timbul Ketombe.
Kondisi
ketombe yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali ditemukan
di kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di belakang
telinga atau bagian dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning berminyak yang
melekat pada kulit kepala
Faktor resiko terjadinya dermatitis seboreik:
· Stres
· Kelelahan
· Kulit
berminyak
· Jarang
mencuci rambut
· Pemakaian
losyen yang mengandung alkohol
· Penyakit
kulit (misalnya jerawat)
· Obesitas
(kegemukan).
2.7.3 Gejala
· Pada
bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis seboroik
menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit kepala (cradle cap)
dan kadang tampak sebagai sisik berwarna kuning di belakang telinga atau
beruntusan merah di wajah. Ruam di kulit kepala ini sering disertai dengan ruam
popok. Pada anak-anak, dermatitis seboreik menyebabkan timbulnya ruam yang
tebal di kulit kepala yang sukar disembuhkan.
· Serpihan/Sisik
Sisik tersebut adalah tanda bahwa kulit di kepala anda rontok dan waktu pergantian sel-sel pada kulit kepala menjadi lebih cepat. Serpihan-serpihan/sisik berwarna putih dengan berbagai ukuran dan bentuk yang terdapat di kulit kepala, rambut, dapat juga melekat pada baju berwarna hitam favorit anda. Pergantian sel kulit kepala biasanya tidak terdeteksi oleh mata. Namun dengan dipercepatnye proses pergantian ini, menyebabkan timbul KETOMBE. Jadi, setiap butir serpihan/sisik yang anda lihat sebetulnya adalah kumpulan dari sejumlah sel sel kulit kepala yang mati dalam jumlah besar, sehingga mudah menjadi perhatian.
Sisik tersebut adalah tanda bahwa kulit di kepala anda rontok dan waktu pergantian sel-sel pada kulit kepala menjadi lebih cepat. Serpihan-serpihan/sisik berwarna putih dengan berbagai ukuran dan bentuk yang terdapat di kulit kepala, rambut, dapat juga melekat pada baju berwarna hitam favorit anda. Pergantian sel kulit kepala biasanya tidak terdeteksi oleh mata. Namun dengan dipercepatnye proses pergantian ini, menyebabkan timbul KETOMBE. Jadi, setiap butir serpihan/sisik yang anda lihat sebetulnya adalah kumpulan dari sejumlah sel sel kulit kepala yang mati dalam jumlah besar, sehingga mudah menjadi perhatian.
· Gatal
Satu tanda lagi bahwa anda ber-KETOMBE adalah gatal pada kulit kepala. Gatal tersebut terjadi karena timbul peradangan pada kulit kepala yang disebabkan oleh jamur P.Ovale. Jamur inilah yang menyebabkan timbulnya ketombe dan gatal pada kulit kepala.
Satu tanda lagi bahwa anda ber-KETOMBE adalah gatal pada kulit kepala. Gatal tersebut terjadi karena timbul peradangan pada kulit kepala yang disebabkan oleh jamur P.Ovale. Jamur inilah yang menyebabkan timbulnya ketombe dan gatal pada kulit kepala.
· Kemerahan
Tanda ketiga dari ketombe dikenal dengan seborrhea. Dalam kondisi ini, terlihat kemerahan di sekitar kulit kepala. Dapat juga terlihat di sekitar alis mata, pipi, belakang telinga atau bagian dada.
Tanda ketiga dari ketombe dikenal dengan seborrhea. Dalam kondisi ini, terlihat kemerahan di sekitar kulit kepala. Dapat juga terlihat di sekitar alis mata, pipi, belakang telinga atau bagian dada.
2.7.4 Pengobatan
Pengobatan
dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:
1. Anak-anak.
Untuk ruam
bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang mengandung
asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut pada
malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan sampo
setiap hari; setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.
2. Bayi.
Kulit kepala
dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan krim hydrocortisone.
Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo yang lembut;
setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu. Kini banyak sediaan krim,
lotion, dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-produk yang digunakan
untuk mengatasi ketombe biasanya mengandung asam salisilat, coal tar, zinc
pyrithione, selenium sulfida dan belerang. Walaupun sebagian digolongkan
sebagai obat yang dijual bebas dan sebagian digolongkan sebagai kosmetik,
produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi gejala-gejala dari ketombe, tetapi
tidak mengatasi penyebab ketombe.
2.7.5 Kiat
Mengatasi
Bila
dermatitis seborrheic maupun infeksi ringworm sudah dalam kondisi yang parah,
segeralah minta bantuan ahli untuk mengatasinya. Pengobatan-pengobatan yang
dilakukan oleh dokter kulit misalnya, sangat diperlukan untuk penanganan yang
efektif. Namun, meskipun pertolongan ahli sangat diperlukan, ada beberapa
langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk penyembuhan yang lebih maksimal:
Dokter akan memberikan obat bila sisik di kepala anak terlihat banyak dan harus diangkat. Selain itu, terutama pada bayi, obat tersebut biasanya dicampur dengan minyak agar mudah mengenai kulit kepala.
Dokter akan memberikan obat bila sisik di kepala anak terlihat banyak dan harus diangkat. Selain itu, terutama pada bayi, obat tersebut biasanya dicampur dengan minyak agar mudah mengenai kulit kepala.
· Penggunaan
sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus
untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati, gunakan sampo
yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang dewasa. Sampo untuk
orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan, bahan pewangi, pengawet, dan
sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata. Sedangkan sampo bayi sengaja
tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang bakal membahayakannya.
· Penggunaan
sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif. Namun tidak semua
bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa sampo tak ada kelainan
yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci kepalanya.
Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah seminggu dua kali atau
tiga kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga tidak masalah bila
dipakai setiap hari.
· Banyak
anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan membuat
kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis
mild.
· Untuk
ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol
populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit
kepala dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat
serpihan kulit yang lepas.
· Pada
kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh
dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek.
Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang
sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam,
cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang
lain.
· Biasakan
untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena
infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.
2.8 Bisul
2.8.1 Definisi
Furunkel
(bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh peradangan
terbatas dari korium dan jaringan subkutis, mengelilingi nekrotis sentral atau
inti disebabkan oleh stapholococcus yang memasukinkuli memasuki kulit melalui
folikel rambut. S. aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit yang paling
sering, ia dapat juga menyebabkan furunkel, karbunkel, osteomelitis, artritis
septik, infeksi luka, abses, pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis dan
penyakit yang diperantarai toksin, termasuk keracunan makanan.
Bisul
merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat
menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles)
tetapi perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak.
Secara medis,
bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar minyak kulit. Bisul
merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman. Penyakit ini
sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya terhadap invasi kuman
belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa padat kemerahan berbentuk
kerucut, ditengahnya terdapat gelembung bernanah. Kemudian melunak menjadi
abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat pada bokong, kuduk, belakang
bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai, dan sekeliling pinggang,
pangkal paha, atas kaki, punggung.
Furunkel (boil
atau bisul) adalah peradangan pada folikel rambut, kulit, dan jaringan
sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila, badan, dan
tungkai. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat yang biasa
disebut sebagai furunkulosis.Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi
nanah yang terbentuk kulit ketika bakteri menginfeksi dan
menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel juga
merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan
subkutaneus disekitarnya.
2.8.2 Etiologi
Furunkel dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut :
1.
Iritasi pada kulit
2.
Kebersihan kulit yang kurang terjaga
3.
Daya tahan tubuh yang rendah
4.
Infeksi oleh staphylococcus aureus. Berbentuk bulat (coccus), diameter
0,5-1,5µm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul,
nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.
5.
Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha
dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung,
telinga, atau jari-jari tangan.
2.8.3 Patofisiologi
Infeksi
dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis) yang menyebar
pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali dengan kulit
disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis, sehingga
pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu, bisulnya
(furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang pus
yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering
mengalir sendiri melalui lubang yang ada di kulit.
Bakteri
stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau robekan pada
kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus adalah
mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk melawan infeksi yang
terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh komponen bakteri seperti
formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin TNF (tumor necrosis
factor) dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofak
yang teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan terbentuklah pus (gab
sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati).
2.8.4 Tanda
dan Gejala
Gejala yang
timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit.
Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai berikut :
1. Nyeri
pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus,
berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya.
2. Ruam
pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan memiliki
pustule.
3. Nodul
dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang dapat
pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris resistensiae.
4. Setelah
seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat menghilang
dengan sendirinya
5. Ukuran
tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm atau bahkan
lebih.
6. Demam
dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat.
7. Jika
pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang yang kuning
keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan granulasi.
8. Waktu
penyembuhan kurang lebih 2 mg.
9. Jaringan
parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas.
2.8.5 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
yang diberikan pada neonatus dengan furunkel bergantung pada keadaan
penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya diberikan adalah sebagai berikut
:
1. Kebanyakan
furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya.
2. Jaga
kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya.
3. Berikan
pengobatan topikal dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakan
nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah
penularan ke daerah lainnya.
4. Jangan
memijit furunkel, terutama yang letaknya di daerah hidung dan bibir atas karena
dapat menyebabkan penyebaran kuman secara hematogen.
5. Bila
furunkel terjadi di daerah yang tidak umum, seperti pada hidung atau telinga,
maka brkolaborasilah dengan dokter untuk melakukan insisi.
6. Jika
memungkinkan untuk membuka furunkel, maka lakukanlah dengan cara berikut :
· Beri
penjelasan pada keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan atau berikan
informed consent
· Minta
seseorang untuk memegangi anak
· Ambillah
sebuah pisau bedah steril dan insisi furunkel dengan segera pada puncaknya
saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah penjepitnya untuk
membuat jalan keluar bagi pus.
Dengan
cara ini, pus akan keluar tanpa mengganggu sesuatu. Perhatikan pisau
bedah, jangan sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah saraf.
· Berikan
analgesik, misalnya aspirin atau parasetamol untuk mengatasi nyeri.
· Tutuplah
luka dengan kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kasa dimasukkan, agar jalan
tetap terbuka, sehingga pus dapat keluar.
· Bersihkan
alat-alat Ingatkan keluarga untuk mengganti perbannya secara periodic..
· Terapi
antibiotik dan antiseptik diberikan bergantung pada luas dan beratnya penyakit,
misalnya dengan pemberian achromycin 250 mg sebanyak 3 atau 4 kali per hari.
· Bila
furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah yang banyak,
maka kaji faktor predisposisi adanya diabetes mellitus.
· Bila
furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik.
· Jika
infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik maximal harus diberikan
dalam bentuk parenteral.
· Bila
lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat diperlukan.
· Jika
infeksi berulang atau ada komplikasi, periksa kultur perlu dilakukan.
· Terapi
antimicrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi berkurang dan
berubah.
2.9 GUMOH
2.9.1 Definisi
Gumoh adalah
keluarnya isi lambung melalui mulut (seperti muntah) terjadi pada bayi karena
katup antara lambung dan esophagus (kerongkongan) belum sempurna dan adanya
udara di dalam lambung yang terdorong keluar kala makanan masuk ke dalam
lambung bayi.Walaupun mirip dengan muntah, namun gumoh ini berbeda, gumoh tidak
disertai kontraksi pada pada dinding lambung, dan biasanya gumoh mengeluarkan
cairan yang jumlahnya sedikit, sedangkan muntah ada tekanan negatif dari perut
mendorong diafragma. Gumoh ini biasa terjadi pada bayi yang berusia 0 sampai 6 bulan.
2.9.2 Etiologi
Ada tiga hal
utama yang menyebabkan gumoh:
· Belum
sempurnanya katup antara lambung dan kerongkongan, sehingga susu yang diminum
mudah keluar kembali
· Terlalu
banyak minum susu, padahal kapasitas lambung masih sedikit, sehingga tidak
mampu menampung susu yang masuk.
· Aktivitas
yang berlebihan, menangis atau menggeliat pada saat disusui, sehingga susu
keluar kembali.
· Gumoh
merupakan hal yang normal dan lumrah terjadi pada semua bayi. Yang harus kita
perhatikan adalah hal ini tidak sampai mengganggu pertumbuhan berat badan bayi
dan bayi tidak menolak minum.
Jadi selama
bayi mengalami gumoh yang normal, kita tidak perlu panik, hal ini normal
terjadi pada anak usia 0 sampai 6 bulan, dan akan berhenti dengan sendirinya,
seiring fungsi organ tubuhnya semakin membaik dan sempurna.
2.9.3 Cara
mengatasi gumoh
Untuk mencegah
gumoh dapat dilakukan hal-hal berikut :
· Dengan
menyendawakan bayi, yaitu dengan menepuk-nepuk punggung bayi dalam keadaan
tegak, agar udara yang tertelan dapat dikeluarkan sehingga tidak mendorong
keluar susu yang telah diberikan.
· Ketika
memberi minum, Posisi bayi yang baik adalah kepala bayi harus lebih tinggi dari
tubuhnya. Oleh karena itu jangan memberikan minum kepada bayi dalam posisi
tidur terlentang. Sebaiknya anak digendong dalam pelukan dan kepala tetap lebih
tinggi dari badannya.
· Bila
menggunakan ASI, jangan biarkan bayi menghisap puting saja, tetapi areola
(bagian kecoklatan di sekitar puting ) juga harus masuk atau menempel ke mulut
bayi.
· Jangan
meletakkan bantal di kepala bayi tetapi letakkan bantal tersebut atau sesuatu
yang bisa mengganjal di bawah tempat tidur bayi pada bagian bawah kepala. Jadi
bayi tidak tidur dengan menggunakan bantal, tetapi tempat tidur yang digunakan
dalam kondisi miring, bagian kepala lebih tinggi dari pada bagian kaki.
Jika gumoh ini
disertai dengan komplikasi, maka perlu penanganan lebih lanjut dari dokter
untuk menghentikannya. Gumoh yang berbahaya ini disebabkan karena asam lambung
meningkat yang dipicu oleh iritasi di kerongkongan. peradangan di kerongkongan,
sehingga bayi menolak makan dan minum akhirnya berpengaruh pada berat badan
bayi yang tak kunjung bertambah. Selain itu anak jadi gelisah, rewel, nangis,
dan selalu menolak minum.
2.10 IKTERUS
2.10.1 Definisi
Ikterus adalah
perubahan warna kulit menjadi kuning akibat pewarnaan jaringan oleh bilirubin
(Helen Farrer).
Ikterus adalah
pewarnaan kuning dikulit ,konjungtiva dan mukosa yang terjadi karena
meningkatnya kadar bilirubin dalam darah disebut dengan hiperbilirbinemia jika
apabila didapatkan kadar bilirubin dalam darah > 5 mg % ( 85 mikromol / L )
( PONED ). Ikterus atau warna kuning pada bayi baru lahir dalam batas normal
pada hari ke 2-3 dan menghilang pada ahri ke10
2.10.2
Etiologi
Adapun
penyebab timbulnya ikterus atau jaundice adalah :
· Kurangnya
protein Y dan Z ,enzim glukoronil tranferase yang belum cukup jumlahnya (
ikterus fisiologis ).
· Produksi
bilirubin yang berlebihan misalnya pada pemecahan darah ( hemolisis ) yang
berlebihan pada incompabilitas (ketidaksesuaian) darah bayi dengan ibunya.
· Gangguan
dalam proses uptake da konjugasi akibat dari gangguan fungsi liver.
· Ganguan
proses tranportasi karena kurangnya albumin yang meningkat bilirubin
· Gangguan
ekskresi yang terjadim akibat sumbatan liver karena infeksi
atau kerusakan sel liver.
atau kerusakan sel liver.
2.10.3
Klasifikasi
Ada 2 macam
iktersu neonatorum :
1. Ikterus
Fisiologis
· Ikterus
yang timbul pada hari ke 2-3
· Tidak
mempunyai dasar patologis
· Kadarnya
tidak melewati kadar yang membahayakan atau tidak mempunyai
potensi menjadi kern ikterus
potensi menjadi kern ikterus
· Tidak
menyebabkan morbiditas pada bayi
· Ikterus
tampak jelas pada hari ke 5 dan 6 dan menghlang pada hari ke 10
Ikterus yang cenderung menjadi patologik adalah :
· Ikterus
yang terjadi pada 24 jam pertama setelah lahir
· Peningkatan
kadar bilirubin serum sebanyak 5 mg % atau lebih setiap 24 jam
· Ikterus
yang disertai :
o Berat lahir kurang dari 2000 gram
o Masa gestasi kurang dari 36 minggu
o Asfiksia,hipoksia,dan sindroma gawat nafas pada neonatus
o Infeksi
o Trauma lahir pada kepala
o Hipoglikemia ,
o Hiperosmolaritas darah
o Proses hemolisis
o Ikterus klinis yang menetap setelah bayi berusia kurang dari 8 hari
atau 14 hari
o Berat lahir kurang dari 2000 gram
o Masa gestasi kurang dari 36 minggu
o Asfiksia,hipoksia,dan sindroma gawat nafas pada neonatus
o Infeksi
o Trauma lahir pada kepala
o Hipoglikemia ,
o Hiperosmolaritas darah
o Proses hemolisis
o Ikterus klinis yang menetap setelah bayi berusia kurang dari 8 hari
atau 14 hari
2. Ikterus Patologis
· Penyalit
hemolitik ,isoantibodi,karena ketidakcocokan golongan darah
ibu dan anak seperti rhesus antagonis ABO dan sebagainya.
ibu dan anak seperti rhesus antagonis ABO dan sebagainya.
· Kelainan
dalam sel darah merah seperti defisiensi G-6PD ( glukosa
pspat dehidrokinase ) ,talasemia
pspat dehidrokinase ) ,talasemia
· Hemolisis
: Hematoma ,polisitemia ,perdarahan karena trauma lahir,
· Infeksi
:septisemia,meningitis ,infeksi saluran kemih,toksoplasmosis, sifilis,rubella
da hepatis
· Kelainan
metabolik : hipoglikemia
· Obat
batan yang menggantikan bilirubin dengan albumin seperti sulfonamid
salisilat,sodium benzoat ,gentamicin.
2.10.4 Tanda
dan gejala
Ikterus Fisiologis:
· Warna
kuning timbul pada hari ke 2 dan 3 serta tampak jelas pada
hari ke 5 dan ke 6 serta menghilang pada hari ke 10 .
hari ke 5 dan ke 6 serta menghilang pada hari ke 10 .
· Bayi
tampak biasa ,minum baik dan pertambahan berat badan biasa
· Kadar
bilirubin serum pada bayi kurang dari 12 mg /dl dan pada BBLR
10 mg /dl dan akan hilang pada hari ke14
10 mg /dl dan akan hilang pada hari ke14
Ikterus Patologis
· Timbul
kuning pada 24 jam pertama kehidupan
· Kuning
ditemukan pada umur 14 hari atau lebih
· Tinja
berwarna pucat
· Kuning
sampai lutut dan siku
· Serum
bilirubin total lebih dari 12,5 mg /dl pada bayi cukup bulan
dan lebih dari 10 pada bayi kurang bulan ( BBLR )
dan lebih dari 10 pada bayi kurang bulan ( BBLR )
· Peningkatan
kadar bilirubin 5 mg % atau lebih dalam 24 jam
· Ikterus
diserai dengan proses hemolisis ( Inkompatibilitas darah )
· Bilirubin
direk lebih dari 1 mg/dl atau kenaikan bilirubin serum 1
mg /dl atau 3 mg/dl/hari
mg /dl atau 3 mg/dl/hari
· Ikterus
menetap setelah bayi berumur 10 hari pada bayi cukup bulan
dan lebih dari 14 ahri pada bayi kurang bulan ( BBLR )
dan lebih dari 14 ahri pada bayi kurang bulan ( BBLR )
2.10.5
Manifestasi Klinis
Pengamatan
ikterus dilakukan dengan sinar matahari .Bayi baru lahir akan tampak kuning
apabila kadar bilirubin serumnya kira kira 6 mg/dl. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk pemeriksaan derajat kuning pada BBL menurut kramer adalah
" dengan jari telunjuk ditekankan pada tempat-tempat yang tulangnya
menonjol seperti tulang hidung, dada, lutut. Tempat yang ditekan akan tampak
pucat.
Bahaya
hiperbilirubinemia adalah kern ikterus yaitu suatu perusakan
otak akibat perlengketan bilirubin inbdirec pada otak terutama pada korpus striatum talalmus.Secara klinis pada awalnya tidak jelas dapat berupa :
otak akibat perlengketan bilirubin inbdirec pada otak terutama pada korpus striatum talalmus.Secara klinis pada awalnya tidak jelas dapat berupa :
· Mata
berputar
· Letargi
· Kejang
· Tidak
mau menghisap
· Malas
minum
· Tonus
otot meningkat
· Leher
kaku dan epistotonus
· Spasme
otot
· Ketulian
pada nada tinggi ,gangguan bicara ,retardasi mental
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang
lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500
gram sampai 4000 gram.
Permasalahan
yang sering terjadi :
1. Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya
terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh
yang lain.
2. Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering
terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun
(5-10%).
3. Diaper rash (Ruam popok )adalah iritasi pada kulit bayi
Ibu di daerah pantat .Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area
popok.
4. Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut,
biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut.
5. Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian
atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada
bagian tubuh lainnya.
6. Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk
dalam kulit oleh peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis,
mengelilingi nekrotis sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang
memasukinkuli memasuki kulit melalui folikel rambut.
7. Gumoh adalah keluarnya isi lambung melalui mulut (seperti
muntah) terjadi pada bayi karena katup antara lambung dan esophagus
(kerongkongan) belum sempurna.
8. Ikterus adalah perubahan warna kulit menjadi kuning
akibat pewarnaan jaringan oleh bilirubin.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar